SoloposFM, Sebagian besar infeksi virus corona COVID-19 hanya memicu keluhan ringan, bahkan sebagian tidak bergejala sama sekali. Namun pada beberapa kondisi, dampaknya bisa mematikan.
Berbagai data menunjukkan, kematian pada pasien positif virus corona disertai dengan riwayat penyakit kronis sebelumnya. Diabetes serta penyakit jantung dan termasuk di antaranya.
Sebagaimana dikutip Detik.com dari Businessinsider, berikut ini 10 kondisi kesehatan yang paling banyak memicu dampak fatal COVID-19.
- Hipertensi
Di Italia, 76,1 persen pasien COVID-19 yang meninggal punya riwayat tekanan darah tinggi atau hipertensi. Seseorang dengan masalah jantung dan pembuluh darah disebut memiliki daya tahan tubuh yang rendah sehingga infeksi virus bisa lebih mematikan.
Sebaliknya, infeksi pada saluran pernapasan juga menyebabkan kerja jantung dan pembuluh darah jadi lebih berat karena suplai oksigen berkurang.
- Penyakit jantung
Sama seperti hipertensi, masalah kardiovaskular membuat infeksi virus jadi lebih berbahaya karena daya tahan tubuh melemah. Sebanyak 1 dari 3 pasien COVID-19 yang meninggal di Italia punya riwayat penyakit jantung.
- Fibrilasi atrial
Atrial fibrillation atau fibrilasi atrial merupakan kelainan denyut jantung yang bisa memicu stroke, gagal jantung, dan berbagai komplikasi lainnya. Di Italia, seperempat kematian pasien COVID-19 berhubungan dengan riwayat penyakit ini.
- Diabetes
Aktor senior Tom Hanks yang didiagnosis COVID-19 juga memiliki riwayat diabetes tipe 2. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan daya tahan tubuh melemah.
- Kanker
Baik kanker itu sendiri, maupun pengobatan untuk mengatasinya, bisa berdampak pada daya tahan tubuh. Sekitar 2 persen pasien COVID-19 yang meninggal di Italia punya riwayat kanker dalam 5 tahun sebelumnya.
- Penyakit ginjal kronis
The National Kidney Foundation merekomendasikan pasien dengan penyakit ginjal untuk sebisa mungkin tinggal di rumah dan rajin mencuci tangan. Anjuran yang sebenarnya bersifat umum ini penting karena 18 persen pasien COVID-19 yang meninggal punya riwayat mengalami kondisi ini.
- Penyakit paru obstruktif kronis
Dalam memerangi infeksi di saluran pernapasan, pasien dengan riwayat masalah pada paru-paru. Risiko mengalami pneumonia, yakni saat jaringan paru dipenuhi cairan. Kondisi ini sangat umum ditemukan pada kematian terkait COVID-19.
- Stroke
Stroke sendiri tidak secara langsung berhubungan dengan dampak fatal infeksi virus corona COVID-19. Namun stroke biasanya tidak sendiri, melainkan disertai berbagai kondisi seperti masalah jantung, diabetes, dan gangguan ginjal. Berbagai kondisi penyerta inilah yang melemahkan daya tahan tubuh.
- Demensia atau pikun
Sekirat 6,8 persen pasien COVID-19 yang meninggal di Italia memiliki riwayat demensia. Tidak heran, karena kematian di negara tersebut didominasi oleh lansia. Bukan demensianya yang mematikan, tetapi berbagai perubahan perilaku yang menyertai seperti lupa mencuci tangan dan minum obat.
- Penyakit hati kronis
Tidak diketahui pasti bagaimana COVID-19 mempengaruhi hati. Tetapi pasien dengan cangkok hati misalnya, biasanya akan mendapat pengobatan imunosupresan yang membuat daya tahan tubuhnya melemah. Tujuannya agar tubuh tidak menolak organ baru, tetapi efeknya bisa melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]