SoloposFM, Meski punya manfaat baik, konsumsi pare tak boleh berlebihan. Pare bisa menimbulkan efek samping dan interaksi negatif jika dikonsumsi berlebih. Porsi berlebih misalnya mengonsumsi lebih dari tiga buah pare secara rutin setiap hari.
Jika Anda sedang menjalani pengobatan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsumsi pare juga harus diperhatikan. Penting untuk mengonsultasikan pada dokter apakah pare bisa berinteraksi pada pengobatan yang sedang dijalani.
Berikut efek samping konsumsi pare berlebihan, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.
Sebabkan keracunan
Makan pare atau minum suplemen pare bisa menyebabkan keracunan. Gejala keracuan di antaranya seperti sakit kepala dan gejala gastrointestinal seperti diare, sakit perut, muntah dan mual. Keracunan paling sering terjadi pada anak-anak.
Pare dapat menyebabkan muntah dan diare karena efek toksisitasnya. Pare mengandung senyawa triterpenoid tetrasiklik yang dikenal sebagai cucurbitacins yang cukup beracun jika dikonsumsi berlebihan. Sangat penting untuk menghindari makan biji pare. Biji pare dapat menyebabkan sakit perut, demam, sakit kepala bahkan koma.
Picu hipoglikemia
Pare memang dikaitkan dengan efeknya yang bisa menurunkan gula darah. Namun, konsumsinya yang berlebihan justru tidak baik bagi penderita gula darah. Terlalu makan banyak pare atau mengonsumsinya bersama obat penurun glukosa lainnya atau meminumnya ketika gula darah sudah rendah dapat memicu hipoglikemia.
Hipoglikemia terjadi ketika tidak ada cukup glukosa atau gula, dalam darah. Hipoglikemia tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Tanda-tanda gula darah rendah termasuk lapar, gemetar, jantung berdebar, mual, dan berkeringat. Jika tidak segera diobati, hipoglikemia berat dapat menyebabkan koma dan kematian.
Favisme
Konsumsi pare juga bisa menimbulkan alergi. Kondisi alergi pare juga biasa disebut dengan favisme. Favisme merupakan reaksi alergi yang berpotensi fatal, menyebabkan sakit perut atau punggung, urin gelap, penyakit kuning, mual, muntah, kejang, dan koma.
Favisme terjadi akibat kekurangan glukosa-6-fosfat dehidrogenase, atau G-6-PD. Glukosa-6-fosfat dehidrogenase merupakan enzim yang dibutuhkan oleh sel darah merah untuk mempertahankan bentuknya. Konsumsi pare bisa memicu alergi yang memperparah kondisi ini.
Kondisi ini biasa diturunkan secara genetik. iapa pun dapat mengalami defisiensi G-6-PD, tetapi lebih banyak terjadi pada pria keturunan Asia Tenggara, Afrika, Timur Tengah, dan Mediterania.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]