SoloposFM, Perempuan memegang peranan penting dalam lawan dan menyetop penyebaran pandemi infeksi virus corona atau Covid-19. Tak jarang para perempuan ini memiliki peranan ganda sekaligus. Mulai dari membimbing keluarga saat berada di rumah hingga menjadi garda terdepan penyembuhan Covid-19 sebagai dokter dan perawat serta wanita pekerja yang membantu ekonomi keluarga.
Di tengah pandemi Covid-19, peran, kerja, dan karya nyata perempuan terlihat menonjol. Sosok perempuan yang tangguh, multi talenta, dan solutif sangat dibutuhkan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Baca juga :
Outlook Ekonomi Solo 2021 : Saatnya Bangkit!
Para perempuan ini juga menjadi benteng keluarga dalam mengedukasi pola hidup bersih dan sehat, mendampingi anakanak belajar daring, serta menjaga ketahanan ekonomi keluarga yang terdampak akibat berkurang/hilang nya pendapatan rumah tangga.
Tantangan Perempuan Karanganyar Kala Pandemi
Kunci utama pengendalian pandemic Covid-19 berasal dari peran besar ibu. Para ibu tak henti-hentinya mengingatkan kepada suami, anak-anak, hingga asisten rumah tangga untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat mulai dari rumah.
Hal ini dibahas dalam Program Perilaku Baru Lawan Covid-19 Solopos FM : Perilaku Baru Perempuan Karanganyar Lawan Covid-19, Rabu (20/01/2021) bersama host Ika WIbowo, dengan dr. Farida Rober Christanto, selaku istri Wakil Bupati Karangayar.
Farida mengakui perjuangan para perempuan di Karangayar selama pandemi Covid-19 cukup menantang. Apalagi jika mereka juga berperan sebagai perempuan pekerja untuk membantu ekonomi keluarga.
“Para perempuan ini kini juga ditantang untuk mengajar anak sendiri karena pemberlakuan sekolah online, belum lagi mereka juga harus terus mensosialisasikan protokol kesehatan. Tantangannya terutapa juga untuk para ibu yang memiliki anak usia Balita, akan lebih besar tantangannya daripada jika anaknya usia sekolah. Cara memberikan pengetahuan akan protokol kesehatannya juga akan berbeda, agar mereka membiasakan diri.
Inovasi di Tengah Masa Sulit
Lebih lanjut Farida mengungkapkan, sejumlah curahan hati juga dia terima dari para perempuan di Karanganyar. Mulai dari kesulitan dalam memberikan pelajaran online kepada anak hingga para perempuan yang harus kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
“Kita beri pemahaman agar perempuan juga terus berinovasi. Menciptakan peluang baru, memasak misalnya. Membuat menu sehat yang inovatif untuk keluarga yang juga bisa dijual untuk membantu menopang ekonomi keluarga,” paparnya lebih lanjut.
Adanya Kelompok Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di Karanganyar juga sangat berperan sebagai wadah para perempuan ini untuk saling mendukung. Kedepannya, Farida berharap bisa mengarahkan para perempuan ini ke UMKM dengan menggandeng stake holder terkait.
Perempuan Karanganyar Duta Prokes
Farida merasa bersyukur para perempuan di Karanganyar sangat antusias dalam mensosialisasikan protokol kesehatan. Tak hanya untuk keluarga sendiri tapi juga lingkungan sekitar.
“Selalu saya tekankan bagi para perempuan ini untuk terus memiliki pikiran positif dan saling mendukung. Hal itu akan meningkatkan imunitas sehingga tidak rentan paparan Covid-19. Hal positif ini yang harus terus dijaga dan disosialisasikan. Saya yakin para perempuan di Karangayar dapat melampaui ujian pandemi ini karena mereka telah menjadi duta protocol kesehatan, baik untuk keluarga sendiri dan juga masyarakat sekitar. Jangan sampai kondisi ini membuat depresi,” ungkap Farida.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]