SoloposFM, Sebuah video wisatawan yang menyebut harga pecel lele di lesehan Malioboro tak wajar alias mahal, yakni Rp 37.000 per porsi, viral di media sosial. Di dalam video tersebut, wisatawan menyebut rincian harga seporsi pecel lele yang harus ia bayar, yakni Rp 20.000 untuk lele goreng, Rp 7.000 untuk seporsi nasi, dan Rp 10.000 untuk lalapan.
Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro, Sukidi mengatakan bahwa harga seporsi lele di lesehan Malioboro antara Rp 15.000 hingga Rp 18.000. Harga tersebut berdasarkan survei yang ia lakukan terhadap pedagang di sekitar Malioboro, Kota Yogyakarta. Ia menyebutkan, saat ini pedagang di Malioboro lebih mengutamakan pelayanan.
Baca juga : Ingin Shopping di Mal? Simak Tips Belanja Praktis dan Aman Berikut
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta siap memberikan sanksi tegas dengan menutup permanen lesehan yang memberikan harga dengan tidak wajar. Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, mengatakan, tindakan tegas kepada oknum nakal di Malioboro sudah menjadi kebijakan Pemkot Yogyakarta.
Sanksi penindakan tegas tidak hanya berlaku bagi penjual makanan, tetapi juga bagi petugas parkir. Jika ada wisatawan yang mendapati parkir tak wajar, petugas juga akan ditindak tegas.
Baca juga : Beli Voucher Game Online Dengan Murah dan Mudah, Ini Berbagai Cara yang Menguntungkan!
Opini Pendengar Solopos FM
Hasil polling SoloposFM, pada program Dinamika, Jumat (28/05/2021), menunjukkan opini pendengar Solopos FM mayoritas mengaku pernah mengalaminya. Sebanyak 75% pendengar pernah mengalaminya di lokasi wisata. Sementara 25% sisanya belum pernah mengalaminya.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Sudah terbiasa bagi para wisata dari luar kota. Pas makan di tutuk harga,” tulis Sulung di Kebakkramat.
“Sebetulnya mudah saja menyikapi hal ini, pemerintah buat peraturan yang mewajibkan pelaku usaha tersebut memasang harga makanan. Siapa yang melakukan pelanggaran dihukum,” ungkap Agus di Mojogedang.
“Saya juga pernah ngalami. Di Solo masih banyak yang kalkulatornya rusak alias ngeprok harga. Harusnya pemerintah minta warga pasang daftar harga agar pembeli bisa tau harganya,” papar Anda di Danukusuman.
“Itu namanya aji mumpung. Dulu banyak kaya gitu di Jogja yag di depan kantor gubernuran tapi sekarang sudah ditertibkan dan sudah sadar diri,” tulis Yudis.
“Sebelum makan minta daftar menu. Kalau tidak ada, tanya harga per porsi,” saran Odie.
“Pernah mengalami juga di Malioboro di era ’90 an. Saat itu harga bakso rata-rata Rp4 rb di kota manapun, tapi saat itu harga disana Rp16 rb. Rasanya nggak enak juga,” tulis Ahmad.
“Saya pernah ngalami di Malioboro th 2008. Saat makan gudeg harga sudah di atas Rp25.000 per orangnya. Menurut saya nggak wajar dan sejak itu kalau mau makan di kaki 5 kita selalu minta daftar menu dan harganya jangan sampai terulang kembali kejadian th.2008 lalu,” ungkap Priyanto.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]