SoloposFM, Sejumlah pakar memperkirakan pandemi Covid-19 akan berakhir menjadi endemi dan penduduk dunia bakal hidup berdampingan dengan virus itu. Mereka sulit memperkirakan waktu pergeseran pandemi Covid-19 ke tahap endemi. Sebab virus itu menyebar di berbagai wilayah dan kemungkinan hal itu akan bertahan lama karena frekuensi kontak fisik antarmanusia yang cukup sering.
Satu hambatan utama untuk menghilangkan Covid-19, yakni virus yang dapat bermutasi menjadi kebal terhadap vaksin.
Baca juga : Uji Coba Pembukaan Mal, APPBI Solo : Kami Siap Dengan Prokes Ketat!
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan Covid-19 statusnya akan berubah menjadi endemi jika situasi sudah dapat terkendali.
WHO pernah mengungkap bahwa Covid-19 kelak akan menjadi endemik. Sama seperti penyakit lain yang dulu menjadi pandemi, sekarang statusnya telah menjadi endemi. Oleh sebab itu, pakar dan WHO pun telah mengingatkan agar masyarakat dunia dapat belajar hidup berdampingan dengan Covid-19.
Beda Pandemi Dan Endemi
Arti Endemi adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada, namun terbatas pada wilayah tertentu, sehingga membuat penyebaran penyakit dan tingkat penularan dapat diprediksi. Contohnya, penyakit malaria, dianggap endemi atau endemik di negara dan wilayah tertentu.
Berbeda dengan endemi yang secara konsisten penyakit akan selalu ada, pandemi adalah kondisi yang merujuk pada situasi pertumbuhan penyakit yang berkembang secara eksponensial, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini tampak dari cepatnya penyebaran Covid-19 yang berawal dari China hingga ke seluruh dunia.
Dinyatakan sebagai pandemi, virus tidak ada hubungannya dengan virologi, kekebalan populasi, atau keparahan penyakit. Ini berarti virus mencakup wilayah yang luas, yang mempengaruhi beberapa negara dan populasi.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Jumat (27/08/2021), mengaku siap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.
Berikut sejumlah opini Sobat Solopos:
“Saya selalu siap. Tapi mohon untuk pembuat kebijakan lebih bijak dalam merubah status (endemic/pandemic),” ungkap Sulung.
“Siap tidak siap kita harus siap. Kita sudah memasuki new normal. Ekonomi bisa jalan tapi kita harus siap proteksi yaitu prokes yang harus kita jalankan dengan disiplin untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19,” ungkap Sony.
“Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan 1 tahun 5 bulan dan ke depannya akan berubah status jadi endemi ya tidak menjadi masalah. Yang penting peraturan/regulasi dari pemerintah diumumkan pada saat yang tepat dan bisa dipatuhi oleh masyarakat. Tentunya maksimal 85 sd 90% masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin penuh, dari yang usia sekolah hingga yang manula,” papar Priyanto.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]