SoloposFM, Sejumlah fasilitas umum di Kota Solo malah digunakan anak-anak muda untuk berbuat mesum. Diantaranya di jalur lambat sekitar Stadion Manahan Solo, serta di kawasan Bendung Karet Tirtonadi Solo. Kawasan tersebut saat malam hari memang gelap.
Warga yang risih dengan pemandangan itu melaporkan lewat Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Satpol PP Solo mengakui jika mereka memang mendapati anak-anak muda yang berbuat mesum di kawasan tersebut. Padahal mereka juga rutin melakukan operasi di kawasan tersebut.
Muhammad Rudyanto, Kepala Bidang Penanganan Gangguan Ketentraman dan ketertiban umum Satpol PP Solo dalam Dinamika Kamis (14/4/2022) mengungkapkan di titik-titik fasilitas publik lainnya juga sering ditemukan untuk perbuatan mesum atau tidak senonoh. Baik yang dilaporkan oleh masyarakat maupun temuan petugas Satpol PP sendiri.
Patroli Rutin
Menurut data di SatpolPP sebenarnya sudah banyak lokasi yang dipergunakan untuk berbuat mesum atau tidak senonoh. Selain di kawasan Stadion Manahan dan Bendungan Tirtonadi juga ditemukan di Taman Sekartaji Mojosongo dan sejumlah titik lainnya.
“Kejadian seperti itu tidak hanya terjadi pada malam hari, jam berapa pun ada. Untuk yang di jalur lambat kawasan Stadion Manahan diperparah dengan kondisi lampu penerangan yang mati karena rusak. Sehingga tidak kelihatan saat sedang melakukan tindakan tidak senonoh terutama di malam hari,” papar Rudy.
Menindaklanjuti laporan masyarakat, SatpolPP melakukan sejumlah upaya. Diantaranya dengan patroli 24 jam.
“Kami patroli tempat-tempat yang biasanya untuk mesum. Tempat remang-remang di fasilitas publik. Kami mengintensifkan mulai jam 22.00 ke atas. Sejumlah sanksi kami terapkan kala menemukan pasangan yang dicurigai melakukan hal tersebut. Mulai dari meminta mereka membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya dan memanggil pihak keluarga,” ungkapnya lebih lanjut.
Rudy juga meminta masyarakat jika menemukan perbuatan mesum agar tak segan lapor SatpolPP, baik melalui layanan Ulas Surakarta maupun media social milik Pemkot Solo.
“Ramadhan seharusnya banyak diisi dengan kegiatan yang positif sehingga masyarakat tidak ada gangguan kamtibmas. Jadi bijaklah memanfaatkan waktu!” pungkas Rudy.