SoloposFM, Umat Buddha umumnya tiap tahun akan merayakan tahun baru Waisak. Waisak merupakan peringatan keagamaan dengan melakukan sembahyang. Tradisi Waisak di Indonesia menjadi sebuah acara keagamaan yang banyak orang nantikan. Acara ini akan digelar dengan memukau dengan menerbangkan lampion.
Banyak sekali di Indonesia acara perayaan keagamaan Wisak. Berbagai macam tradisi umat Buddha lakukan sebgai prosesi perayaan. Mengutipp dari Liputan6, berikut beberapa tradisi Waisak di Indonesia yang digelar tiap daerah.
Perayaan Trisuci di Magelang
Perayaan Hari Raya Trisuci menjadi pusat nasional yang pelaksanaannya berada di komplek Candi Borobudur, Magelang. Para umat Budhda merayakan Waisak dengan meriah. Tradisi mulai dari prosessi sembahyang, meditasi hingga pelepasan lampion mereka lakukan untuk memeriahkan acara tersebut.
Pawai Waisak di Pekan Baru
Kegiatan ini menjadi acara yang meriah di Pekan Baru. Pasalnya, para penduduk lokal dari lembaga keagamaan Buddha, ormas Tionghoa dan sekolah melaksanakan kegiatan pawai. Mereka melakukan banyak atraksi dan menghibur para penduduk di sana. Hal ini juga untuk menghormati sang Buddha dan memanjatkan doa.
Baca Juga: ISI Surakarta Gelar Typefest 2022 di Taman Budaya Jawa Tengah
Kirab Agung Amisa Puja di Yogyakarta
Melakukan kirab atau pawai dengan berjalan bersama menuju Vihara Giriloka di Desa Gunung Kelir, Girimulyo secara teratur dalam rangkaian upacara. mereka akan mengenakan pakaian adat jawa dengan membawa patung Buddha. Patung tersebut akan disemayamkan di pelataran Vihara Giriloka. Kemudian akan melanjutkan dengan sembahyang dan pembacaan paritta suci Waisak dan mengakhiri acara dengan darma sakti.
Festival Candi Muaro di Jambi
Jambi menjadi salah satu daerah yang menjadi perayaan hari raya Waisak. Perayaan ini hampir sama dengan perayaan yang berada di Candi Borobudur. Mulai dari prosesi berjalan bersama hingga melepas lampion. Kemudian nantinya acara ini akan menggelar pertunjukan kesenian atau band dan juga bisa menikmati kuliner yang ada.
Tradisi di berbagai macam daerah tersebut memanglah berbeda. Tetapi, acara tersebut tetap untuk menghormati sang Buddha untuk selalu memberkati hidup para umat Buddha.