Radio Solopos, Jakarta (BPJPH) — Forum H20 yang di tahun ini digelar dengan tajuk event Halal World 2023 secara resmi telah ditutup. Mengakhiri gelaran H20 yang telah sukses dilangsungkan selama 4 hari sejak tanggal 17-20 November 2023 di JIEXPO Jakarta, Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham mengatakan bahwa gelaran H20 tahun 2023 telah membuahkan sejumlah kesepakatan penting bagi penguatan ekosistem halal internasional.
“Alhamdulillah penyelenggaraan H20 tahun 2023 telah sukses digelar, sebagai wadah strategis dalam mewujudkan ekosistem halal global yang openingnya dihadiri oleh lebih dari 1500 orang, dan membuahkan sejumlah kesepakatan penting dalam rangka penguatan ekosistem halal global.” kata Aqil di Jakarta, (21/11/2023).
“Yang pertama, H20 2023 telah menghasilkan 37 Mutual Recognition Agreement atau MRA antara Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama dengan 37 Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN).” lanjut Aqil menjelaskan.
Ke-37 MRA tersebut terdiri atas MRA yang dilakukan antara BPJPH dan 9 LHLN dalam hal pengakuan dan saling keberterimaan sertifikat halal, dan MRA antara BPJPH dan 28 LHLN dalam kesepakatan untuk percepatan penyelesaian asesmen LHLN untuk pengakuan dan keberterimaan sertifikat halal.
Selanjutnya, Aqil mengatakan bahwa melalui international conference, H20 juga menjadi wadah diskusi intensif dalam rangka menginisiasi dan mewujudkan standar halal global. Hal ini selanjutnya tertuang dalam Komunike H20 yang menyatakan tekad forum H20 untuk menumbuhkan ekosistem halal global dan menetapkan standar halal universal. Dalam hal ini, forum menyepakati bahwa upaya multidimensi masih harus dilakukan terkait pemahaman fiqh dan perbedaan sosial dan budaya. Sebab, ekosistem halal bukan hanya tentang produk, melainkan juga terkait bagaimana menciptakan lingkungan harmonis yang menghormati dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip kehalalan.
“Ini juga tertuang dalam Komunike H20 bahwa H20 bertujuan untuk mendorong dialog terbuka, pembelajaran, dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan industri halal global untuk mencipta ruang yang menarik dan dinamis, yang diarahkan untuk mengembangkan standar halal universal, sebuah langkah yang menjanjikan keberlanjutan dan pengakuan luas di industri ini.” lanjutnya.
“H20 juga membuka Coaching Clinic sebagai wadah kami untuk memfasilitasi seluruh peserta baik dalam maupun luar negeri untuk mendiskusikan berbagai pertanyaan dan permasalahan teknis, seperti pengajuan kerja sama, supaya hambatan yang ada dapat segera ditemukan solusinya secara bersama.” lanjut Aqil.
Sedangkan melalui Halal Expo dan juga Business Matching, lanjutnya, H20 juga memberikan kesempatan kepada 43 tenant pelaku usaha dalam dan luar negeri untuk melakukan product promotion dalam rangka memperluas jejaring pemasarannya, sekaligus khususnya untuk mendorong produk halal Indonesia dapat dikenal dan masuk ke pasar manca negara.
“H20 juga memberikan kesempatan delegasi luar negeri mengikuti tour untuk lebih mengenali ekosistem halal kita, mulai dari aneka ragam kuliner Indonesia dan produk fashion di pusat perbelanjaan, juga keindahan seni dan budaya nusantara dengan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah dan Museum Baitul Quran, hingga mengunjungi Masjid Istiqlal.”
“Di Istiqlal, delegasi H20 dari luar negeri melaksanakan ibadah sholat Ashar berjamaah dan beraudiensi dengan Imam Besar KH Nazaruddin Umar, sekaligus mengunjungi Terowongan Istiqlal-Katedral sebagai contoh penerapan nilai-nilai kerukunan, toleransi, harmoni, dan kebersamaan antar umat beragama.” pungkasnya.