SoloposFM – Tiga mahasiswa Istitut Pertanian Bogor, Jawa Barat, berhasil mengembangkan keset atau alas kaki antibakteri menggunakan bahan dasar bambu yang mampu menyerap kelembaban air serta berfungsi sebagai dekorasi rumah.
Naufal dan kedua temannya, Laila Fitriyani dan Tiana Rafmiwati merupakan mahasiswa Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, melakukan penelitian dengan mengembangkan keset antibakteri.
Menurut Naufal, keset tersebut memiliki keunggulan yang tidak dimiliki keset lainnya yang umum dijual di pasaran. Keset hasil penelitiannya bersifat antibakteri karena mengandung flavonaid, tannin, alkohol, dan pennyquinone. “Keset ini mampu menyerap kelembaban air dan bau,” katanya. Naufal menambahkan bahwa, ia dan timnya akan meningkatkan kemampuan antibakteri keset tersebut agar memiliki daya resistensi lebih tinggi terhadap berbagai jenis mikroba lainnya. Tidak terbatas hanya pada dua bakteri yang disebutkan tadi tetapi jenis bakteri lainnya.
Ia mengatakan, upaya untuk meningkatkan daya tahan keset antibakteri tersebut dilakukan dengan cara mencari kandungan zat tertentu lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk meningkatkan mutu keset antibakteri.
Naufal menambahkan, pembuatan keset antibakteri mendapat penghargaan dari Sesion Best Paper pada ajang 5th International Conference on Agriculture, Environment and Biological Sciences (ICAEBS-16) yang diselenggarakan oleh International Academy of Arts, Science and Technology di Pattaya, Thailand bulan April lalu.
Ajang tersebut diikuti ilmuwan terkemuka, akademisi dan peneliti internasional yang menyampaikan gagasannya masing-masing yang dapat menyelesaikan berbagai masalah kehidupan di berbagai bidang mulai dari pertanian, lingkungan hidup, dan ilmu biologi.
“Di ajang tersebut kami mempresentasikan abstrack paper dengan judul Utilization of Bamboo (Gigantochloa apus) for Anti-Baterial Mat as Fiber-Based Prospective Produkcts“. Hasilnya kami mendapat penghargaan paper terbaik,” katanya.