Radio Solopos – Pemimpin Katolik Paus Fransiskus berpulang karena stroke yang diikuti koma dan gagal jantung.
Demikian pengumuman resmi oleh Vatikan pada Senin (21/4/2025).
“Penyebab kematian Paus Fransiskus telah diidentifikasi sebagai stroke, diikuti koma dan kolaps kardiosirkulasi yang tidak dapat disembuhkan,” kata dokter Vatikan, Andrea Arcangeli, dalam surat keterangan kematian Paus Fransiskus, seperti dikutip Radio Solopos dari Espos.id.
Kematian dikonfirmasi melalui thanatografi elektrokardiografi, kata Vatikan, mengacu pada sertifikasi resmi yang dikeluarkan oleh Arcangeli dan ditujukan kepada Direktorat Kesehatan dan Kebersihan Negara Kota Vatikan.
Vatikan juga menerbitkan surat wasiat spiritual Paus, tertanggal 29 Juni 2022, yang berisi keinginan dan instruksi terakhirnya untuk pemakamannya.
“Saya meminta agar jenazah saya beristirahat – menunggu hari Kebangkitan – di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore,” sebut surat wasiat itu.
Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore berada di luar kompleks Vatikan dan menjadi tempat Paus selalu berdoa “di awal dan akhir setiap Perjalanan Apostolik” atau perjalanan lawatannya.
Dia juga menulis makamnya harus berada di dalam tanah dan “sederhana tanpa ornamen khusus.”
Sebagian besar paus dimakamkan di ruang bawah tanah di bawah Basilika Santo Petrus.