Radio Solopos — Tahukah Anda bahwa kesehatan usus memengaruhi hampir semua aspek kehidupan, mulai dari pencernaan, imunitas, hingga suasana hati?
Usus bukan hanya tempat makanan dicerna tapi juga “pusat kendali” tubuh.
Jika sistem pencernaan terganggu, tubuh kesulitan menyerap nutrisi, yang pada akhirnya membuat Anda merasa lemas, tidak fokus, dan lebih mudah jatuh sakit.
Menurut pakar kesehatan Nancy Mure, jika ada satu hal yang perlu diketahui tentang tubuh manusia, itu adalah tubuh memiliki seorang ringmaster dan ringmaster itu adalah usus.
Ia mengatur kerja otak, sistem imun bahkan memengaruhi berat badan serta perasaan bahagia.
Kabar baiknya, menjaga kesehatan usus tidak harus rumit. Kebiasaan sederhana seperti berjalan kaki 10.000 langkah sehari atau minum air putih 2–3 liter bisa membantu sistem pencernaan bekerja lebih optimal.
Namun, penting juga untuk mengenali gejala-gejala awal saat usus mulai bermasalah. Semakin cepat Anda sadar, semakin besar peluang untuk mencegah gangguan yang lebih serius.
Berikut ini lima tanda utama bahwa usus Anda mungkin sedang tidak sehat:
1. Gangguan Pencernaan
Perut sering kembung, sembelit, atau justru diare? Ini adalah gejala klasik dari usus yang tidak seimbang. Sistem pencernaan yang sehat seharusnya bekerja dengan lancar tanpa menyebabkan rasa tidak nyaman.
Jika masalah pencernaan terus berulang meski sudah mengubah pola makan, bisa jadi mikrobioma usus—koloni bakteri baik dalam saluran cerna—mengalami gangguan.
Ketidakseimbangan ini bisa memicu inflamasi dan memperparah gejala.
2. Sering Mengidam Gula
Apakah Anda sering merasa ingin makan makanan manis, bahkan saat tidak lapar? Ini bisa menjadi sinyal bahwa bakteri jahat di dalam usus Anda mendominasi.
Konsumsi gula berlebih dapat menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan.
Ketika usus kehilangan keseimbangan bakteri baik, tubuh mulai mencari “bahan bakar cepat” seperti gula.
Jika ini dibiarkan, risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan peradangan kronis akan meningkat.
Cobalah beralih ke buah-buahan segar sebagai alternatif yang lebih aman.
3. Kualitas Tidur Menurun
Hubungan antara usus dan otak sangat erat. Mikrobioma usus memengaruhi produksi hormon serotonin dan melatonin—dua hormon penting yang berperan dalam suasana hati dan tidur.
Maka tak heran, saat usus bermasalah, tidur pun jadi ikut terganggu.
Jika Anda sering mengalami insomnia, tidur gelisah, atau terbangun tanpa alasan, periksa kembali pola makan Anda. Hindari makanan olahan, perbanyak asupan serat, dan atur jadwal tidur secara konsisten.
Seperti yang disarankan Dr. Fransiskus, aktivitas fisik ringan dan teknik pernapasan juga bisa membantu meningkatkan kualitas tidur.
4. Merasa Lelah Sepanjang Waktu
Lelah tanpa sebab yang jelas bisa jadi berasal dari usus yang tidak seimbang. Ketika mikrobioma terganggu, penyerapan nutrisi penting seperti zat besi, vitamin B12, dan magnesium bisa terhambat.
Kondisi ini membuat tubuh kekurangan “bahan bakar” untuk menjalankan aktivitas harian. Akibatnya, meskipun tidur cukup, Anda tetap merasa lesu dan sulit fokus.
Bila hal ini terus terjadi, jangan hanya bergantung pada kafein—perbaiki pola makan dan konsultasikan dengan tenaga medis.
5. Berat Badan Berubah Tanpa Alasan Jelas
Kenaikan atau penurunan berat badan secara drastis tanpa perubahan pola makan dapat mengindikasikan adanya masalah pada usus.
Ketidakseimbangan mikrobiota dapat mengacaukan metabolisme dan membuat tubuh menyimpan lebih banyak lemak atau gagal menyerap kalori dengan benar.
Tak hanya itu, usus yang tidak sehat juga bisa mengganggu hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga memicu makan berlebih atau hilangnya nafsu makan.
Jika berat badan Anda berubah drastis dalam waktu singkat, sebaiknya jangan abaikan.