• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Naqsabandiyah tetapkan awal Ramadan pada Kamis 25 Mei 2017

Redaksi by Redaksi
23 May 2017
in News
0
Naqsabandiyah tetapkan awal Ramadan pada Kamis 25 Mei 2017

SoloposFM–Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat (Sumbar) memulai awal Ramadan 1438 Hijriyah pada Kamis 25 Mei 2017 dan shalat tarawihnya sehari sebelumnya. Ketetapan awal Ramadan ini ditentukan oleh Pengurus Tarekat Naqsabandiyah. “Penetapan awal Ramadan ini berdasarkan hisab dan perhitungan malam,” kata Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Syafri Malin Mudo, di Padang, Selasa.

Menurutnya pedoman dalam menentukan awal Ramadan ini berdasarkan perhitungan atau hisab yang berlandaskan Al Quran surat Al Baqarah ayat 183, 184, 185. Dia menjelaskan dalam tarekatnya mempedomani isi ayat 185 yang berarti semenjak bulan saat Al Quran diturunkan pihaknya terus mengikuti jadwal berpuasa tersebut.

Kemudian perhitungan lain yakni berdasarkan malam, bila dihitung dari tahun hijriyah sebelumnya tepat satu Ramadan yakni pada Rabu 24 Mei petang dan berpuasa pada Kamis 25 Mei. “Tarekat lain mengambil siang namun kami mengambil perhitungan malamnya,” kata dia, seperti yang dilansir oleh Antaranews.com, Selasa (23/5/2017).

Dia menyebutkan pada Rabu 24 Mei tersebut akan dilaksanakan shalat tarawih serentak di 50 musala di Padang, yang terbesar di Musala Baitul Makmur Kecamatan Pauh.

Dalam salat tarawih tersebut jamaah wajib melakukan salat sebanyak 23 rakaat dengan 12 kali salam.

“Setiap Ramadan, jamaah dari luar daerah juga melaksanakan salat tarawih di Padang,” kata dia. Beberapa jamaah berasal dari Pariaman, Solok, Payakumbuh, Provinsi Riau, Jambi, dan daerah lainnya.

“Berdasarkan perhitungan hisab tersebut, kami berpuasa selama tiga puluh hari dan kemudian melaksanakan shalat Ied,” katanya.

Sementara itu salah satu jamaah Naqsabandiyah di Kuranji , Komar mengatakan perhitungan tarekatnya yang berbeda bukan berarti ada ajaran yang menyimpang. Menurutnya dalam ibadahnya tetap sama dengan jamaah kebanyakan seperti shalat tarawih dan ibadah sunat lainnya.

Sedangkan Kepala Kementerian Agama Padang Japeri berharap semua warga beribadah puasa dengan lancar dan tidak ada perselisihan terlebih konflik.

 

[Dhi Ajeng Ayu Putri]

Tags: RamadhanTarekat NaqsabandiyahJamaah
Previous Post

Alasan Ahok Cabut Banding Versi Pengacara

Next Post

Ini Fungsi Lain Lipstik Untuk Kecantikan

Next Post
Ini Fungsi Lain Lipstik Untuk Kecantikan

Ini Fungsi Lain Lipstik Untuk Kecantikan

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Peluang Indonesia Menang Atas Jepang Terbuka Sore Nanti, Ini Prediksi Susunan Pemain 2 Tim
  • Kasus Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Pastikan Kejadian Bukan di Kabupaten Sragen
  • Ingin Usus Tetap Muda, Lakukan Hal Ini!
  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.