SoloposFM, Pandemi Covid-19 berdampak ke semua aspek, diantaranya para disabilitas netra. Mereka yang biasa mendapatkan penghasilan dari jasa pijat ini, sangat terpukul pandemi. Ketakutan masyarakat untuk bersentuhan fisik dengan orang asing, membuat jasa para tukang pijat tuna netra ini nyaris tidak digunakan selama pandemi.
Di rangkaian perayaan ulang tahunnya ke 17 tahun, radio informasi Solopos FM bersama para pendengar setianya menggelar bakti sosial untuk para disabilitas netra, Sabtu (24/04/2021).
“Sasarannya adalah para tunanetra yang berprofesi sebagai tukang pijat netra. Dimana selama pandemi ini, mereka kehilangan pekerjaan, karena physical distancing nggak berani memijat. Ada beberapa yang masih menerima orderan, tapi mereka justru mendapatkan pasien atau klien yang positif Corona. Sehingga menyebabkan mereka tertular terpapar covid, bahkan dari info relawan netra ada 1 orang yang meninggal dunia karena tertular dari pasien mereka,” ungkap Noer Atmaja, ketua panitia HUT 17 Solopos FM.
Dari obrolan bersama dengan relawan netra, ada kurang lebih 10 orang yang yang sudah usia lanjut. Mereka tunanetra dan kehilangan pekerjaan mereka.
“Nah mereka mereka itulah yang akan menjadi target CSR kita. Mereka rata-rata berkedudukan di lokasi Semanggi, Pasar Kliwon dan beberapa di wilayah Serengan,” ungkap Noer lebih lanjut.
Dukungan retail dan pendengar setia
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Alfamart, salah satu pelaku usaha retail yang cukup banyak cabangnya di Solo. Pendengar Solopos FM juga memberikan bantuan langsung, baik berupa uang hingga kebutuhan pokok. Diantaranya adalah paguyuban pendengar Solopos FM yang tergabung dalam Paradiso.
“Solopos FM maupun Paradiso memang selalu menyelenggarakan Baksos setiap ulang tahun. Begitu ada info dari Solopos FM soal baksos dan sasarannya kemana, kami para pendengar melakukan pengumpulan dana secara sukarela. Selain itu, ada juga pendengar yang menyerahkan dalam bentuk sembako. Ini adalah bentuk sinergi kami para pendengar kepada radio tercinta ini,” ungkap Ari Sulistyowati, salah satu pendengar setia Solopos FM kala menyerahkan hasil pengumpulan dana tersebut beberapa waktu sebelumnya.
Bantuan yang diserahkan kepada para disabilitas netra terdampak Covid-19 ini berupa bahan kebutuhan pokok. Bahan tersebut diharapkan dapat segera dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Penerima bantuan
Penerima baksos HUT 17 Solopos FM, diantaranya Mispan dan istri, Susiati. Keduanya adalah tuna netra yang tinggal di kawasan Semanggi, Pasar Kliwon Solo. Di depan rumah pemijat netra ini, nampak papan nama jasa pijat bertuliskan Mispan & Susi. Semenatra di kawasan Kusumodilagan, Joyosuran, Solo, Ibu Widodo didatangi tim baksos Solopos FM di hari yang sama. Penyandang disabilitas netra ini sudah satu tahun lalu ditinggal sang suami akibat stroke. Tak jauh dari tempatnya, tim juga memberikan baksos kepada Supriaji yang tinggal di atas tanggul kawasan Kusumodilagan.
Baca juga : Kobarkan Semangat Kartini, ShopeePay Ajak Perempuan Maju Bersama Raih Kesuksesan Bisnis dengan Melek Digital
Di kawasan Kraton Kasunanan Surakarta, Sukarno, salah satu Karno abdi dalem penabuh gamelan juga mendapatkan paket dari tim baksos Solopos FM. Sukarno tinggal bersama snag istri yang keduanya merupakan tuna netra. Untuk kawasan Jagalan, tim menyerahkan bantuan kepada Maria Tukinem atau Bu Sarimo. Wanita yang biasa dipanggil Mbah Mo ini merupakan anggota Yayasan tuna netra Yakentuntra Jagalan.
Sejumlah tukang pijak netra lainnya juga mendapatkan bantuan dari tim baksos Solopos FM, diantaranya Sri Suparmi dan Sarijo di Ngenden. Serta Suharto, tukang pijat tuna netra yang tinggal di daerah Nglarangan, Kebakkaramat.
Tim Solopos FM dan pendengar juga secara khusus memberikan bantuan kepada Topan. Penyandang disabilitas kaki ini, merupakan pendengar setia Solopos FM, yang selalu aktif menyapa penyiar dan pendengar lainnya di udara.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]