Solo, Lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan nilai tertinggi menjadi finalis lomba Program Responsif Gender. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta menginisiasi lomba ini dengan menggandeng SoloposFM sebagai upaya percepatan pencapaian kesetaraan dan keadilan gender di kota Solo.
Penilaian dilakukan oleh tiga juri, yaitu Selvi Rawung, S.KM, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3APM Kota Solo, Dr. Rina Herlina Haryanti, S.Sos, Msi, Anggota LPPM UNS dan Intan Nurlaili, Station Manager SoloposFM, pada Rabu (24/8/2022).
Hasil penilaian para juri mengerucut pada 5 OPD kota Solo dengan nilai tertinggi. Kelima OPO tersebut yaitu SatpolPP, BKPSDM, Badan Kesbangpol, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Sosial.
Sementara dari 35 OPD di Pemerintah kota Solo, baru 14 OPD yang mengirimkan programnya dalam lomba tersebut. Selain lima OPD dengan nilai tertinggi, OPD yang mengikuti lomba meliputi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman serta Pertanahan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan Surakarta, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Laweyan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Kriteria penilaian pada juri yang meliputi kemampuan program memberikan inspirasi, inovasi, upaya menggalang dukungan, hingga memenuhi indikator Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dalam pembangunan manusia.
Baca juga : Wujudkan Kota Solo Repsonsif Gender, 35 Perwakilan OPD Hadiri Sosialisasi Lomba Program Responsif Gender
Pemahaman OPD
Selvi, salah satu tim juri mengungkapkan dari 35 OPD di Pemerintah kota Solo, baru 14 OPD yang mengirimkan programnya dalam lomba tersebut. Pada penilaian, paparan OPD juga masih banyak yang belum detail dalam merumuskan masalah berbasis gender di OPD-nya.
“Sebenarnya tiap OPD sudah memiliki progam dalam rangka percepatan pencapaian kesetaraan dan keadilan gender, namun isunya belum jelas atau belum fokus. Maka inilah salah satu tujuan lomba. Untuk melihat sejauh mana pemahaman OPD akan isu gender,” papar Selvi.
Sementara dalam kesempatan yang sama Rina Herlina, salah satu juri yang juga pengamat permasalahan gender, menjelaskan bahwa isu gender tidak hanya terkait permasalahan kesetaraan lelaki dan perempuan.
“OPD dengan anggarannya memiliki fungsi strategis dalam merencanakan anggaran, dimana didalamnya terdapat program yang responsif gender. Program ini tidak hanya tentang kesetaraan perempuan, tapi juga lansia, difabel hingga anak,” jelas Rina.
Intan Nurlaili, Station Manager SoloposFM menambahkan kelima OPD dengan nilai tertinggi tersebut akan melaju ke babak final dengan melakukan presentasi langsung di depan juri. Penilaian final akan dilakukan pada Senin (29/8/2022), di The Sunan Hotel Solo.