Solopos FM – Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Kota Solo, Widdi Srihanto menyatakan optimistis Solo bisa meraih cita-cita menjadi Kota Layak Anak pertama di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Widdi ketika menjadi narasumber Program Dinamika 103 yang disiarkan Solopos FM pada Kamis (13/9) pukul 08.00-09.00 WIB.
“Optimis lah Solo bisa meraih target tersebut. Kami memburuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk menjadikan cita-cita kita bisa menjadi realita. Solo menjadi Kota Layak Anak pertama di Indonesia,” ujarnya.
Mengapa Solo KLA menjadi target pada 2019 nanti? Menurut Widdi hal tersebut tidak lain disebabkan karena Solo memiliki kepedulian besar pada anak-anak sebagai penerus generasi bangsa. “Prinsipnya adalah pada percepatan proses regenerasi bangsa. Hal ini akan berhasil jika anak-anak di Solo yang jumlahnya mencapai 160.000 anak-anak benar-benar diperhatikan tumbuh kembangnya dan dihargai hak-haknya. Dengan demikian anak-anak akan tumbuh menjadi generasi emas,” jelas Widdi.
Solo, lanjut Widdi, sudah mulai menjalankan program-program yang masuk pada indikator kota layak anak, diantaranya dari bidang kesehatan dengan menyiapkan rumah dan puskesmas layak anak. “Kami juga mencoba menciptakan lingkungan yang aman untuk tumbuh kembang anak dengan membuat program kampung bebas asap rokok. Di beberapa tempat sudah dilakukan pencanangan program tersebut.”
Demikian pula dari sektor pendidikan dan perlindungan terhadap anak. “Tidak bisa dipungkiri, di Solo masih ada anak-anak yang rawan terhadap praktik kekerasan. Bagaimanapun, anak-anak tersebut harus mendapatkan perlindungan dan penanganan dengan baik,”tandasnya.
Sebelumnya, Kota Solo didorong agar bisa menjadi Kota Layak Anak (KLA) pertama di Indonesia pada 2019. Hal itu diungkapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, di sela-sela acara Sharing Best Practices on The Implementation of Child Friendly City in Indonesia di Grand Ballroom, Hotel Sunan, Senin (10/9).
Yohana mengungkapkan sebanyak 369 kota/kabupaten di Indonesia telah me-launching KLA. Setelah kabupaten terbentuk diharapkan bisa muncul Provinsi KLA setelah memenuhui 24 indikator yang ditetapkan kementerian.
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku siap mewujudkan terget Kemen PPPA yang menjadikan Kota Solo masuk KLA pertama di Indonesia. Pemkot dengan waktu yang tersisa ini akan dimanfaatkan baik untuk memperbaiki kekurangan dan mempertahankan yang sudah ada.[]
[Intan Nurlaili]