• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Obituari Didi Kempot “The Godfather of Broken Heart”

Redaksi by Redaksi
4 January 2024
in News, Event, Galery Foto
Reading Time: 3 mins read
0
A A
0
Selamat Jalan Didi Kempot

SoloposFM, Tak ada yang menyangka 5 Mei 2020 akan jadi hari gelap bagi dunia musik Indonesia. Didi Kempot, legenda hidup yang mengobarkan kembali tren campursari di kalangan muda meninggal dunia pada pukul 7.45 WIB di rumah sakit Kasih Ibu, Surakarta.

Dikutip dari idntimes.com, sepanjang kariernya, Lord Didi, panggilan sayang para fans muda untuknya, telah menelurkan ratusan lagu cinta yang sangat menyentuh sanubari. Inilah kisah perjalanan 53 tahunnya hingga jadi maestro yang sangat dicinta.

 

  1. Jalan terjal berliku menuju kesuksesan Didi Kempot

Terlahir dari keluarga seniman membuat darah seni mengalir deras dalam nadi Dionisius Prasetyo. Ayahnya, Ranto Edi Gudel adalah seorang pemain ketropak. Sementara sang ibu, Umiyati Siti Nurjanah seorang penyanyi tradisional. Kakaknya Mamiek Prakoso sendiri pernah mencicipi kesuksesan di grup Srimulat.

Baca Juga

Jaket Eagles Putri Diana Kembali Dijual

Jaket Eagles Putri Diana Kembali Dijual

13 September 2025
Sosialisasi PMB UMMAD di MA Muhammadiyah Sumberejo Bojonegoro

Prioritas Prodi Baru, PMB UMMAD Gelombang 4 Digelontor Beasiswa Miliaran Rupiah

13 September 2025
Jangan Lewatkan ! Hearts2Hearts Rilis Mini Album Pertama di Bulan Oktober

Jangan Lewatkan ! Hearts2Hearts Rilis Mini Album Pertama di Bulan Oktober

12 September 2025
Horison Aziza Solo Punya Colaborasa, Masyarakat Belajar Langsung ke Para Chef Berpengalaman

Horison Aziza Solo Punya Colaborasa, Masyarakat Belajar Langsung ke Para Chef Berpengalaman

11 September 2025

Namun, jalan untuk menuju puncak ini tak ditempuh dengan mudah. Pria kelahiran 31 Desember 1966 ini mengawali karier sebagai musisi jalanan di tahun 1984 hingga 1986. Tak ingin buntu, ia pun mengadu nasib ke ibu kota sejak 1987. Nama Kempot sendiri merupakan akronim dari Kelompok Pengamen Trotoar, komunitas yang selama ini merangkulnya.

Sembari mengamen, ia dan rekan-rekan tak pernah lelah mencoba peruntungan di dapur rekaman. Caranya dengan menitipkan kaset demo ke beberapa musik studio di Jakarta. Berulang kali gagal, suami Yan Vellia ini tak patah arang. Sampai akhirnya bakat emasnya disambut oleh Musica Studio’s. Pakde Didi pun merilis album pertamanya di tahun 1989 yang salah satu tembangnya adalah Cidro, hits

 

  1. Didi Kempot tak pernah besar kepala walau popularitas mencapai mancanegara

Dedikasinya terhadap genre musik tradisional patut diacungi jempol. Lord Didi bertekad melanjutkan apa yang sudah diajarkan kedua orang tuanya. Tembang-tembang Jawa yang ruang geraknya menyempit di pasar modern terus dilestarikannya.

Perjuangan ini terbayar manis. Apresiasi terhadap bakat Didi Kempot tak hanya datang dari dalam, tetapi juga luar negeri. Siapa sangka, pengamen lagu-lagu campursari yang sempat dipandang untuk kaum menengah ke bawah bisa bergaung hingga benua Amerika dan Eropa?

Kepada media, Didi Kempot berulang kali mengenang rasa bersyukurnya bisa diapresiasi di mancanegara. Di tahun 1993 untuk pertama kalinya ia diundang tampil ke Suriname, nun jauh di Amerika Selatan. Pada tahun 1996, ia bahkan menggarap lagu Layang Kangen di Belanda. Berulang kali ia diboyong untuk tampil di Amerika Serikat dan negara-negara luar lainnya. Tak sekalipun ini membuatnya besar kepala atau lupa dengan kecintaan terhadap Indonesia.

 

  1. Perlu diakui, kemampuan sang Godfather of Broken Heart mengaduk hati dan emosi

Satu yang istimewa dari Didi Kempot adalah kemampuannya membuat setiap tembang bak kryptonite yang melelehkan hati manusia paling dingin sekali pun.

Musikalitas ini dituangkan dalam lirik-lirik balada penuh nestapa dan musik campursari yang menghanyutkan. Kisah-kisah pilu percintaan yang pernah dialami semua orang jadi pilihannya untuk menyentuh semua kalangan. Itu pula alasannya memilih nama-nama tempat spesifik dalam judul karyanya.

Di tahun 1999, Lord Didi mencapai kesuksesan besar lewat Stasiun Balapan. Lagu hits sepanjang masa yang dikenal hampir siapa pun walau tak suka musik Jawa. Kesuksesan ini disusul dengan deretan lagu laris manis selama awal 2000-an. Sebut saja Ketaman Asmoro (2001), Poko’e Melu (2002), dan Cucak Rowo (2003).

 

  1. Karya tanpa henti membuat Lord Didi selalu di hati. Ciptakan 150 lebih lagu yang dipakai banyak musisi lain

Setelah itu namanya memang sempat jarang nongol lagi di televisi. Tapi jangan salah, kreativitasnya tak pernah berhenti. Hingga saat ini, Lord Didi telah menciptakan kurang lebih 155 judul lagu yang membekas di benak pendengarnya. Tak sedikit musisi dangdut dan campursari lain yang ikut ‘manjat’ kesuksesan lewat tembang gubahannya.

Bak ranjau yang menunggu waktu yang tepat, Didi Kempot kembali meledak di tahun 2013 lewat single Kalung Emas. Disusul kesuksesan luar biasa Suket Teki di tahun 2016, gak berlebihan rasanya jika Pakde Didi menyandang status Maestro.

Tak kurang dari 11 penghargaan telah diboyongnya pulang. Mulai dari kategori Penyanyi Terbaik dari Anugrah Musik Indonesia 2001 hingga Penghargaan Khusus Maestro Campursari dari Indonesian Dangdut Award 2019. Di luar itu, Didi Kempot juga telah dinominasikan lebih dari sepuluh kali. Bukti bahwa kemampuannya bukan hanya karena viral-viralan semata.

 

  1. Dikagumi berbagai umur dan kalangan, Didi Kempot sukses menyentuh hati millennials dan gen-z

Memang benar adanya, musik yang indah akan menyentuh hati siapa saja. Jika dulu campursari dianggap segmented dan hanya untuk kalangan tertentu, Didi Kempot berhasil meruntuhkan stereotipe itu. Perlahan tapi pasti, musiknya justru digandrungi generasi masa kini.

Lagu-lagunya dirasa relatable dengan remaja dan muda-mudi walau telah ada sejak mereka belum lahir. Tembang patah hati, cinta mati, dan pupusnya janji sangat dinikmati. Mereka melabeli diri sebagai Sobat Ambyar. Atau apabila lelaki disebut Sadboi, sementara perempuannya Sadgirl.

Didi Kempot merambah level baru lagi. Ia dinobatkan sebagai Godfather of Broken Heart. Pengayom jeritan para manusia yang lara akibat cinta. Musiknya melembutkan hati yang keras, liriknya meneduhkan rasa yang kebas. Lord Didi pun laris manis di berbagai event millennias. Sebut saja Synchronize Festival hingga Ngayogjazz, semua event bergengsi berebut mengangkatnya ke panggung mereka.

Didi Kempot sendiri masih punya rencana untuk menggelar konser akbar berjudul Ambyar Tak Jogeti di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 10 Juli 2020. Maka tak heran jika kepergiannya yang secara mendadak pada Selasa (5/5) bak pukulan keras di hati setiap penikmat musiknya. Kini sang Maestro Didi Kempot telah meninggal dunia, di puncak karier, di saat Sobat Ambyar lagi sayang-sayangnya. Namun, setiap karya dan prestasinya jelas akan tetap hidup hingga roda waktu perputar nantinya.

Selamat jalan Lord Didi..

[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]

Tags: ObituariDidi Kempotcampursari
Previous Post

Selamat Jalan Didi Kempot

Next Post

Gebah Corona Kembali Salurkan Bantuan APD Untuk Tenaga Kesehatan

Related Posts

Selamat Jalan Didi Kempot

Selamat Jalan Didi Kempot

by Redaksi
5 May 2020
0

SoloposFM, Penyanyi campursari kondang asal Solo, Didi Kempot, dikabarkan meninggal dunia Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah...

Meriahnya Konser Banyu Langit di Lorin Solo Hotel

Meriahnya Konser Banyu Langit di Lorin Solo Hotel

by Redaksi
4 January 2024
0

SoloposFM, Masih dalam rangkaian acara HUT Lorin Solo Hotel yang ke-21, manajemen Lorin Solo Hotel menggelar Konser Banyu...

Selamat Jalan Mbak Nana

Selamat Jalan Mbak Nana

by Marketing
16 June 2021
0

SoloposFM – Telah meninggal dunia karena sakit, penyiar Solopos FM, Dyah Ratna atau Dyah Ratnasari Amd, pada hari...

Load More
Next Post
Gebah Corona Kembali Salurkan Bantuan APD Untuk Tenaga Kesehatan

Gebah Corona Kembali Salurkan Bantuan APD Untuk Tenaga Kesehatan

No Result
View All Result
Jaket Eagles Putri Diana Kembali Dijual

Jaket Eagles Putri Diana Kembali Dijual

13 September 2025
Sosialisasi PMB UMMAD di MA Muhammadiyah Sumberejo Bojonegoro

Prioritas Prodi Baru, PMB UMMAD Gelombang 4 Digelontor Beasiswa Miliaran Rupiah

13 September 2025
Jangan Lewatkan ! Hearts2Hearts Rilis Mini Album Pertama di Bulan Oktober

Jangan Lewatkan ! Hearts2Hearts Rilis Mini Album Pertama di Bulan Oktober

12 September 2025

Berita Terpopuler

  • Svarga Timboa, Permata Tersembunyi di Lereng Merbabu

    Svarga Timboa, Permata Tersembunyi di Lereng Merbabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkembangan Telepon Seluler Sejak 1990-an Sampai Sekarang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Ide Outfit Skena yang Bikin Tampilan Lebih Nyentrik!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Joki Pinjol dan Joki Galbay, Masyarakat Diminta Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grand Opening Samsung Premium Store Di Keratonan Solo, Bertabur Promo Sob!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Radio Solopos FM

© 2025 Radio Solopos.

Navigate Site

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 Radio Solopos.