SoloposFM, Pandemi Covid-19 masih menjadi perhatian dari pemerintah. Tak terkecuali paparan virus corona di Kota Solo. Untuk mengingatkan ke masyarakat terkait paparan Covid-19, aparat tak henti-hentinya mengingatkan pentingnya protokol kesehatan yang wajib dilakukan, terlebih di tempat keramaian.
Pusat perbelanjaan di wilayah Kota Bengawan menjadi perhatian serius dalam penerapan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker dan mencuci tangan. Pasalnya, masyarakat kurang memperhatikan jarak hingga menimbulkan keramaian di satu titik.
Pada Senin (12/10/2020), Solopos FM membahas nya di program Perilaku Baru Lawan Covid-19. Bersama host, Putu Narendra, hadir tiga narasumber, yaitu Veronica Lahji (Chief Marcomm Solo Paragon Lifestyle Mall), Ni Wayan Ratrina (Public Relation Solo Grand Mall), dan Ninik Husniati (Commercial GM Solo Square).
Dalam bincang ini dibahas bagaimana penerapan perilaku baru di pusat keramaian seperti mall. Bagaimana tempat-tempat tersebut menyesuaikan diri dengan aturan protocol kesehatan. Hingga Kreatifitas para pengelola pusat perbelanjaan dalam menerapkan perilaku baru dan sosialisasi lawan Covid-19.
Selain itu juga kendala dan tantangan dalam membiasakan perilaku baru ini ke pengunjung. Hingga upaya pusat perbelanjaan tersebut untuk bertahan di tengah pandemi.
Public Relations Solo Grand Mal Ni Wayan Ratrina di Solo, mengatakan jika biasanya kapasitas pengunjung pusat jajanan mencapai 500 kursi, untuk saat ini dibatasi menjadi 300 kursi.
“Jadi sengaja kami sediakan separuhnya agar ada jarak yang lebih jauh jika dibandingkan dengan biasanya. Meski demikian, secara keseluruhan untuk pengunjung mal tidak dibatasi,” katanya.
Selain menerapkan “social distancing”, pihaknya juga menambah jumlah petugas keamanan di setiap pintu masuk dan di setiap lantainya.
“Kami juga bekerja sama dengan petugas Satpol PP untuk memperingatkan pengunjung bandel, misalnya di lift juga harus tetap jaga jarak. Harus ada petugas yang menjaga dan mengingatkan,” katanya.
Chief Marcomm Solo Paragon Lifestyle Mall,Veronica Lahji mengatakan, pihaknya lebih intens dalam mengimbau pengunjung dan karyawan tenant untuk jaga jarak.
“Saat ini jumlah kunjungan masih jauh dari kondisi normal. Tiap harinya masih di kisaran 3-4 ribu pengunjung. Padahal di hari biasanya mencapai 10 ribu pengunjung,” ungkapnya.
Sekadar informasi, beberapa waktu lalu Solo Paragon Lifestyle Mall bekerja sama dengan Pemkot Surakarta menggelar sampling rapid test diikuti oleh 20 orang. Dari hasil rapid test, seorang sales promotion girl (SPG) reaktif dan saat ini oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta telah diminta berhenti bekerja sementara untuk menjalani karantina mandiri di rumah.
“Saat ini kami lebih intens dalam memastikan pengunjung maupun karyawan tenant agar menjaga jarak sesuai protokol kesehatan. Kalau terlihat ramai kami akan tutup pintu parkir sementara. Di dalam mal, kami arahkan untuk tidak berkerumun. Manajemen memang harus ekstra pemantauan sehingga kami kerahkan ‘security’ sebagai pengawas,” katanya.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]