SoloposFM – Indonesia telah mendapatkan akses 290 juta vaksin Covid-19 sampai akhir 2021. Namun, meski nantinya vaksin sudah berhasil tersedia di seluruh dunia, banyak pihak meyakini bahwa kemungkinan pandemi Corona tidak akan bisa langsung selesai begitu saja. Hal ini karena butuh waktu yang cukup lama untuk bisa memberikan vaksin Covid-19 kepada seluruh warga dunia. Terlebih disebutkan, vaksinasi tidak cukup hanya dilakukan sekali.
Pendapat senada juga disampaikan mayoritas pendengar Solopos FM. Dari polling yang dilakukan dalam sesi Dinamika 103, Selasa (15/12/2020), melalui Whatsapp dan Instagram, sebanyak 70 persen pendengar Solopos FM menyatakan tidak yakin vaksinasi akan menghentikan pandemi. Sedangkan 30 persen lainnya menyatakan yakin.
Salah satu pendengar yang menyatakan tidak yakin vaksinasi akan menghentikan pandemi adalah Anda, yang berdomisili di Solo. Ia mengatakan, “Tidak yakin. Selama masyarakat masih tidak disiplin menjaga 3M, percuma saja.”
Sementara menurut Ahmad Sanusi, “Banyak negara dengan bioteknologi yang sudah maju dan juga masih taraf mengembangkan uji klinis, ini mungkin masih butuh waktu panjang untuk melegalkan vaksinasi secara tepat dan akurat dalam penggunaannya yang tepat sasaran dengan zona pandemik yang terukur.”
Komentar lain disampaikan Dr. Eko Irawanto, “ Vaksin untuk memperkuat pertahanan, selain 3M. Karena tubuh sudah terbentuk antibodi yang bisa untuk melawan virus yang sudah masuk tubuh. Ayo dukung vaksin+3M. Virus yang belum masuk tubuh kita cegah dengan 3M.”
Pendapat Ahli
Sementara itu, Dr. Tonang Dwi Ardyanto, Sp.PK., Ph.D Juru Bicara Satgas Covid RS UNS, mengatakan bahwa vaksin menambah kemudahan untuk mengendalikan pandemi, tapi vaksin bukan satu-satunya penyelesaian. Tetap butuh waktu untuk mencapai kekebalan komunal.
Terkait kekhawatiran sebagian masyarakat soal efek samping dari vaksin Covid-19, ia menjelaskan, “Saat ini uji klinis terhadap vaksin tengah dilakukan, untuk menguji faktor keamanan dan keefektifan vaksin. Saat ini hasil final belum diketahui karena memang uji klinis sampai saat ini masih berlangsung. Kekhawatiran yang terjadi di sebagian masyarakat karena ketidaktahuan atau hanya mendapat informasi sepotong-sepotong.”
Untuk itu, menurutnya Pemerintah harus menjelaskan dengan gamblang kepada masyarakat terkait penyiapan vaksin dan tahapan-tahapan uji klinis vaksin. Termasuk mekanisme pemberian vaksin ke masyarakat.
[Diunggah oleh Mita Kusuma]