SoloposFM, Pelaku sektor pariwisata terus melakukan promosi meskipun di tengah pandemi. diketahui, kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir sangat berpengaruh di sektor pariwisata dunia. Tren pariwisata juga telah banyak mengalami perubahan. Wisatawan lebih memilih wisata dalam negeri sendiri, tak melakukan perjalanan luar negeri.
Dampak pandemi Covid-19 juga terasa pada kalangan pekerja pariwisata Tanah Air. Untuk itu, sejumlah upaya terus dilakukan agar sektor ini bisa bertahan di tengah pandemi. Diantaranya, mereka tetap melakukan promosi pariwisata meskipun di tengah pandemi.
Seperti apa upaya promosi wisata di tengah pandemi? Apa tantangan yang harus dihadapi pelaku sektor ini?
Dalam perbincangan Perilaku Baru Lawan Covid-19 Solopos FM, Senin (21/12/2020), bersama host Ika Wibowo, Drs BRM Bambang Irawan MSi, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Solo mengakui pandemi Covid-19 mengagetkan pelaku sektor pariwisata.
“Awal Maret, hotel khususnya sangat terpukul. Sejak Juni dengan perilaku baru, beri kami harapan baru. Upaya Pemkot Solo untuk menjaga protokol kesehatan membuat kasus terkendali. Lalu wisatawan mulai masuk, meskipun polanya berubah,” ungkap Bambang.
Baca juga :
Perilaku Baru Pelayanan Keimigrasian Kala Pandemi
Perilaku Baru Sektor Pariwisata
Bambang melanjutkan, seperti pepatan sudah jatuh tertimpa tangga, dialami oleh sektor ini
“Karena pariwisata hidupnya tergantung dari perpindahan orang,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Drs Titis Sri Jawoto, Kepala Dinas Pariwisata Karanganyar. Sejak pandemic mulai terasa Maret lalu, pihaknya terus mempersiapkan destinasi dengan protokol kesehatan. Sehingga saat pemerintah mengijinkan buka kembali, destinasi tersebut sudah siap.
“Kami terus berupaya agar pada sector ini tidak ada karyawan yang dirumahkan tapi dikaryakan untuk persiapan saat pemerintah melakukan pelonggaran. Maka saat 16 Juni pemerintah mengijinkan pembukaan, Bupati langsung mengijinkan buka dengan aturan baru,” papar Titis.
Di Karanganyar, menurut Titis, ada 60 titik sampling untuk dasar pembukaan lokasi wisata dengan protokol baru. Dengan disiplin tiap pihak, menurutnya, sampai hari ini tidak ada klaster pariwisata di Karanganyar.
Promosi Via Medsos
Meskipun pandemi belum pasti kapan akan berakhir, promosi pariwisata terus dilakukan. Bambang mengungkapkan pihaknya memanfaatkan travel advisor untuk memberi rekomendasi dan memang promosi via media social dan online dinilai lebih efektif.
“Kita gunakan Surat Edaran Walikota Solo sebagai patokan. Pertama terkait jamin mitigasi pariwisata di Solo, dan kedua terkait standar kesehatan dan keamanan di wilayah wisatawan berada. Mulai Juli kita sudah mulai lakukan promosi online,” ungkap Bambang.
Sementara di Karanganyar, Titis menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan inovasi agar wisatawan nyaman di Karanganyar.
“Semua pihak harus kerja keras untuk inovasi dan promosi hingga menyiapkan sarana prasarana. Promosi dengan meyakinkan pengunjung bahwa wisata Karanganyar aman dari klaster Covid-19,” jelas Titis lebih lanjut.
Menahan Diri Kala Libur Akhir Tahun
Bambang mengakui bahwa tingkat kunjungan wisatwan di Solo meningkat jelang libur akhir tahun. Meskipun tidak dipungkiri, adanya Surat Edaran baru dari Walikota terkait isolasi dan karantina bagi pemudik, membuat sejumlah agenda dibatalkan.
“Namun trend memang meningkat di akhir tahun jelang liburan natal dan tahun baru. Intinta tetap patuhi protocol kesehatan dan kita lakukan pembatasan jumlah kerumunan,” pungkas Bambang.
DI lain pihak, Titis menghimbau masyarakat Karanganyar yang sudah terlanjut di luar kota untuk tidak mudik jika tidak ada kepentingan.
“Kita ngalah dulu untuk warga luar Karanganyar. Warga Karanganyar tidak usah berlibur dan terlalu euphoria. Wisatawan silahkan ke Karanganyar. Kita jamin akan maksimal layani wisatawan dengan menerapkan protocol kesehatan,” tutup Titis.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]