SoloposFM, Kabar dibangunnya flyover di Palang Joglo, Kecamatan banjarsari, Solo mencuat belakangan ini. Bahkan kabar pembangunan tersebut viral di media sosial dan disambut positif oleh masyarakat Solo.
Selama ini Palang Joglo memang menjadi salah satu titik kemacetan terparah di Kota Bengawan.
Pemkot Solo sebenarnya sudah memetakan kawasan rawaan macet sejak lama. Kawasan macet tersebut diantaranya Palang Joglo, Purwosari, dan Kota Barat.
Baca juga :
Semangat Membangun Transportasi Umum Melalui Batik Solo Trans
Konsep Flyover
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Solo mengungkapkan usulan pembangunan proyek flyover Joglo sudah diusulkan Pemkot Solo sejak 1986 lalu. Namun, usulan tersebut sampai sejauh ini belum bisa terealisasi akibat terkendala sejumlah faktor. Diantaranya soal anggaran.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka, Putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga Wali Kota Solo terpilih, menilai keberadaan flyover penting untuk mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang atau Joglo. Dia mengakui kemacetan lalu lintas di Palang Joglo sebagai akibat beroperasinya Kereta Api Bandara perlu perhatian serius.
Seperti diketahui kerap terjadi antrean panjang kendaraan di kawasan perlintasan Joglo setelah KA Bandara beroperasi beberapa hari terakhir. Keberadaan flyover dinilai penting untuk mengurai kepadatan lalu lintas di perlintasan Joglo.
Naikkan rel
Sementara, Djoko Setijowarno, Pakar Transportasi, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, dalam Dinamika 103 Solopos FM, Selasa (12/01/2021), mengungkapkan permasalahan utama adanya perlintasan sebidang tidak hanya di Solo, tapi di sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Medan/
“Kemacetan sudah lama kasusnya. Buat flyover atau dengan menaikkan relnya. Bagian bawah bisa digunakan bagi pejalan kaki tukang becak dll. Mereka ini jarang diperhatikan dan tergeser sepeda meter,” papar Djoko.
Diungkapkannya lebih lanjut, Walikota harus cepat membuat kajian dan mengusulkannya ke pemerintah pusat. Ia optimistis pembangunannya dapat segera terealisasi jika konsepnya sudah jelas.
“Mumpung Solo masih jadi jadi kota Presiden, biar segera dibangun. Apalagi kereta masih jarang lewat (beroperasi) di kasawan tersebut. Jadi saya optimistis, setahun jadi,” ungkapnya.
Opini pendengar Solopos FM
Sementara itu, mayoritas pendengar Dinamika 103 Solopos FM, Selasa (12/01/2021), menyatakan perlu segera dibangun fly over di Palang Joglo. Sebanyak 76% pendengar mendukung konsep flyover tersebut. Sedangkan sisanya menyatakan ragu dan tidak perlu.
Berikut sejumlah opini mereka :
“Sangat perlu sekali karena saya merasakan lewat daerah tersebut pagi dan sore apalagi kalau kereta api jurusan bandara, atau semarang beroperasi, pasti sering buka tutup palang,” ungkap Fauzi di Kalioso.
“Perlu ada flyover susun di kawasan persimpangan sebidang di palang pintu KA Joglo,” tulis Sulistyo di Triyagan.
“Menurut saya belum perlu. Evaluasi dulu flyover yang sudah terbangun. Dampak positif dan negatif bagi segala sector. Untuk sementara alihkan saja jalur kendaraan berat dan kendaraan lainnya,” ungkap Sulung di Kebakramat.
“Perlu banget. Karena pada jam-jam tertentu macetnya luar biasa. Mohon pihak terkait untuk mencari solusi,” ungkap Bimo di Kadipiro.
“Untuk mengatasi kemacetan simpang Joglo perlu dibangunan flyover. Tetapi perlu dikaji lagi secara tata ruang publik yang tidak merugikan masyarakat,” tulis Ahmad Sanusi di Kartasura,
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]