SoloposFM, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo masih kesulitan menyediakan plasma darah. Diketahui plasma darah ini digunakan untuk terapi pemulihan pasien Covid-19.
“Kebutuhan plasma darah tak seperti donor pada umumnya. PMI Solo mengalami kesulitan mendapatkan pendonor plasma konvalesen, karena memang persyaratannya juga tidak seperti pendonor pada umumnya. Kami belum bisa menyediakan banyak plasma darah. Hal itu, karena selesai pengambilan plasma sudah langsung diberikan kepada pasien yang membutuhkan,” kata Sekretaris dan Chief Exceutive Officer (CEO) PMI Solo, Sumartono Hadinoto.
Turun ke jalan
Sebagai upaya memotivasi para penyintas Covid-19 agar bersedia mendonorkan darahnya untuk pembuatan plasma konvalesen, PMI Solo bersama Politeknik AKBARA menggelar sosialisasi turun ke jalan. Aksi ini dilakukan di perempatan Ngarsapuro Solo, Kamis (7/1/2021).
AKBARA yang merupakan anggota Korps Suka Rela (KSR) PMI menerjunkan 4 mahasiswanya. Mereka mengenakan baju hazmat, lengkap dengan masker dan faceshield, membawa poster berisi ajakan ke pengguna jalan.
Baca juga :
Aplikasi Pendonor dan Pencari Plasma Konvalesen
Salah satu peserta aksi, Retno mengungkapkan selain mengajak para penyintas Covid-19 untuk ikut mendonor, dirinya beserta ketiga temannya juga ingin menyampaikan bahwa tugas tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 itu sangat berat.
“Dengan para penyintas Covid-19 mendonorkan darahnya akan sangat membantu juga bagi para tenaga kesehatan yang selama ini berjibaku dengan resiko yang tinggi untuk menangani Covid-19”, ungkap Retno.
Antrian pasien
Hingga saat ini di PMI Solo sudah ada antrian puluhan pasien Covid-19, terkait terapi plasma konvalesen.
“Kita akan terus mencoba mengajak beberapa perusahaan-perusahaan dan kelurahan-kelurahan. Harapannya mereka bisa mensosialisasikan kepada karyawan dan warga masyarakat yang telah sembuh dari Covid atau penyintas Covid-19 agar mau mendonorkan darahnya,” tutur Sumartono.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]