SoloposFM, Dalam rangka Anugerah Penyiaran Jawa Tengah Tahun 2021, komisioner Komisi penyiaran Indonesia daerah (KPID) Jawa Tengah melakukan visitasi atau verifikasi ke studio Solopos FM. Agenda ini dilakukan pada Rabu (17/03/2021), di Griya Solopos.
Hadir dari KPID Jateng, Ketua KPID Jateng Budi Setyo Purnomo, S,Sos, M.I.Kom, Wakil Ketua dan Koordinator Bidang Penataan Infrastruktur Asep Cuwantoro, S.Pd,I.M.Pd, dan Koordinator Bidang Komunikasi dan Kerjasama Edi Pranoto, S.H, M.Hum. Rombongan diterima oleh Direktur Bisnis Solopos Grup Suwarmin, Direktur Keuangan dan Administrasi Solopos Group Annisa Nurul Aini, Station Manager Solopos Fm Intan Nurlaili, Program Director Avrilia Wahyuana.
Dalam kesempatan ini Asep Cuwantoro mengakui bahwa pandemi Covid-19 menjadi tantangan hebat bagi lembaga penyiaran, baik TV dan radio. Untuk itu, KPID sangat mengapresiasi lembaga penyiaran yang mampu bertahan di tengah pandemic, dan berharap resep tersebut bisa ditularkan ke lembaga penyiaran lain yang terdampak.
“Tahun ini pada Anugerah Penyiaran, kami hanya menilai untuk 6 kategori. Mulai dari kategori radio swasta terbaik, LPP lokal terbaik, hingga kategori ILM TV dan radio terbaik. Khusus untuk ILM, hanya untuk tema Covid-19,” papar Asep.
Sementara itu, Solopos FM merupakan satu diantara 5 radio di Solo yang divisitasi dan verifikasi. Diungkapkan Asep, diantara ratusan radio di Jawa Tengah, ada 20 radio yang divisitasi dan verifikasi. Nantinya dewan juri akan menentukan 5 radio sebagai nominator dalam Anugerah Penyiaran Jawa Tengah Tahun 2021.
Konvergensi Media
Ketua KPID Jateng Budi Setyo Purnomo, mengungkapkan pada perkembangan teknologi komunikasi digital maka dimungkinkan adanya konvergensi jaringan. Dia mengapresiasi Solopos FM yang sudah melakukan konvergensi media, dengan penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan.
“Hal ini menjadi keniscayaan di era digital, dan harus dimanfaatkan agar emdia bisa bertahan di tengah pandemi,” paparnya.
Menanggapi hal ini, Direktur Bisnis Solopos Grup Suwarmin mengakui bahwa pandemi bukan hal yang mudah dihadapi. Awal pandemi pada Maret dan April menjadi pukulan berat bagi semua bidang usaha.
“Kondisi ini membuat kami dituntut berfikir kreatif ditengah keterbatasan. Hal itulah yang menumbuhkan kreativitas-kreativitas baru dari semua kru untuk bisa melampaui pandemic. Terbukti. Pendapatan Solopos FM masih bagus, bahkan kami bisa membagi bonus ke pegawai pada periode 2020,” ungkap Suwarmin.
Kesejahteraan Pegawai
Direktur Keuangan dan Administrasi Solopos Group Annisa Nurul Aini, dalam kesempatan ini juga mengungkapkan bahwa kesehatan dan kesejahteraan pegawai menjadi perhatian perusahaan. Pandemi Covid-19 membuat kesehatan menjadi modal utama agar bisnis bisa berjalan.
“Selain setiap kru memiliki BPJS Kesehatan, tersedia klinik untuk dimanfaatkan kru dan keluarganya. Ibaratnya klinik ini menjadi tempat pertolongan pertama untuk keluhan kesehataan dengan gejala ringan. Selain itu, kami juga menyiapkan dana pension untuk pegawai. Mungkin baru kami, radio di Soloraya yang sudah memikirkan dan menyisihkan dana pension bagi pegainya,” papar Annisa.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]