• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Vaksinasi Anak Di Bawah 12 Tahun, Epidemiolog UNS : Orangtua Dan Orang-orang Di Sekitar Anak Harus Taat Prokes!

Redaksi by Redaksi
25 October 2021
in News
0
vaksinasi anak

sumber foto : Freepik.com

SoloposFM, Temuan klaster Covid-19 di Kota Solo menjadi peringatan kepada semua pihak agar selalu disiplin dalam pembelajaran tatap muka (PTM). Kejadian itu juga mengingatkan pentingnya vaksinasi Covid-19 bagi para siswa jenjang sekolah dasar (SD).

Pemkot Solo menyatakan vaksinasi untuk kalangan tersebut perlu menunggu instruksi pemerintah pusat untuk dilaksanakan. Sejauh ini belum ada arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk distribusi vaksinasi anak di bawah 12 tahun.

Diketahui, kalangan legislator meminta Pemkot segera melakukan vaksinasi bagi anak usia sekolah dasar (SD). Hal itu menyusul munculnya kasus persebaran Covid-19 di lima SD dan dua SMP di Kota Bengawan. Vaksinasi digadang-gadang dapat melindungi siswa selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

 

Epidemiolog UNS

 

dr. Tonang Dwi Ardyanto SpPK, PhD, Epidemiolog yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 UNS, Sobat Solopos dalam program Dinamika, Senin (25/10/2021), mengakui pemerintah pusat hingga saat ini belum mengeluarkan kebijakan untuk vaksinasi anak usia di bawah 12 tahun. Hingga saat ini, pemerintah baru mengizinkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 12 sampai 17 tahun.

Baca juga : Banting Setir dari Atlet Bulutangkis, Pemilik Warung Gongso Mendulang Sukses dan Ciptakan Lapangan Kerja untuk Puluhan Karyawan

 

“Beberapa negara seperti China dan AS sudah memvaksin anak-anak di bawah usia 12 tahun. Beberapa produsen juga tengah melakukan uji klinis vaksin Covid-19 pada anak. Dari berbagai uji klinis tersebut, ada yang sudah menghasilkan efikasi. Sisanya ada yang belum publikasi, bahkan proses uji klinisnya masih berlangsung,” papar Tonang.

Terkait belum adanya vaksin untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun tersebut, Tonang meminta orangtua dan juga orang-orang di sekitar lingkungan anak untuk taat protokol kesehatan.

“Vaksinasi untuk melindungi yang bersangkutan dan orang-orang disekitarnya. Jadi anak-anak yang belum vaksin tersebut akan terlindungi dari orang-orang yang sudah tervaksin. Jadi menjadi tanggung jawab besar kita untuk tidak mikir diri sendiri tapi,” ungkap Tonang lebih lanjut.

Menurutnya anak-anak yang saat ini terpapar dalam kondisi tanpa gejala. Dia juga mengakui jika kasus Covid-19 di kalangan anak-anak tergolong kasusnya relatif rendah.

“Mungkin karena anak-anak masih di rumah saja. Secara medis anak-anak juga memiliki imun lebih tinggi karena ACE 2 nya masih dikit untuk reseptor virus masuk. Anak-anak juga sudah dapat vaksin wajib yang bermacam-macam, sehingga sistem imun pada anak lebih siaga. Tapi kini anak-anak sudah sekolah lagi, maka prokes harus jalan,” jelas Tonang.

Baca juga : 5 Rekomendasi Alokasi Gaji Untuk Kaum First Jobber

 

Tonang meminta masyarakat memandang PTM sebagai kebutuhan bersama. PTM jangan dipandang sebagai kebutuhan pemeritah dan sekolah saja. Orangtua harus terlibat aktif dalam PTM dan mengecek Prokes di sekolah. Pihak sekolah harus melibatkan orangtua melalui forum orangtua untuk berkomuniaksi aktif terkait Prokes PTM.

 

Opini Sobat Solopos

 

Sobat Solopos dalam program Dinamika, Senin (25/10/2021), terbelah dalam menyikapi kebutuhan vaksin untuk anak di bawah 12 tahun. 50% Sobat Solopos mendesak vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun segera dilakukan. Sedangkan 50% sisanya memnita vaksiansi tersebut dilakukan nanti saja.

vaksinasi anak

Berikut sejumlah opini mereka :

 

“Kalau menurut saya vaksin di bawah 12 tahun harus segera. Apalagi SD sudah ada yang PTM. Jadi biar semua tetap sehat,” ungkap Cahyo.

“Vaksinasi anak. Kalau saya setuju yang dikaji dulu. Jangan terburu-buru. Mengingat efek samping dari vaksin itu sendiri bagaimana kalau buat anak di bawah 12 tahun. Harus diutamakan keamanannya. Karena efek dari vaksin yang sudah dilaksanakan juga berbeda-beda. Dan di diri anak itu sendiri, sudah ada imun, yang menurut saya, kalau anak terkena Covid pun lebih cepat penyembuhannya. Yang penting selalu jaga prokes dan makanan yang sehat dan gizi seimbang,” tulis Nur Syamsiah.

 

[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]

Tags: coronacovid 19soloposfm lawan covid 19vaksinasi anakvaksin anak
Previous Post

Musik Fiesta: Mengenal Lebih Dekat Solois Asal Solo, Bugy Bhagas

Next Post

Dukung Pemulihan Ekonomi, BPKH Gelar Konferensi Haji Internasional

Next Post
Dukung Pemulihan Ekonomi, BPKH Gelar Konferensi Haji Internasional

Dukung Pemulihan Ekonomi, BPKH Gelar Konferensi Haji Internasional

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Peluang Indonesia Menang Atas Jepang Terbuka Sore Nanti, Ini Prediksi Susunan Pemain 2 Tim
  • Kasus Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Pastikan Kejadian Bukan di Kabupaten Sragen
  • Ingin Usus Tetap Muda, Lakukan Hal Ini!
  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.