SoloposFM, Sejumlah sekolah berbagai jenjang di Kota Bengawan melaporkan temuan kasus Covid-19 sejak akhir pekan lalu. Data terbaru hingga Rabu (2/2/2022) siang, sebanyak 40 siswa, guru, dan karyawan di 11 sekolah berbagai jenjang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar merupakan warga yang berdomisili di luar Solo.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan ke-11 sekolah itu, meliputi SDN Sayangan, SDN 16 Mangkubumen dan SD Pangudi Luhur Santo Valentinus, dan SDN Kemasan 2 Kratonan. Kemudian, SMPN 4, SMP Pangudi Luhur Bintang Laut, SMA Warga, SMAN 5, SMAN 1, SMK Mikael, dan SMA Kristen 1.
Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah itu dihentikan dan diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Mayoritas Gejala Ringan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jateng, Suratno, mengatakan aturan penghentian PTM yang dilanjutkan PJJ didasarkan pada surat keputusan bersama (SKB) 4 Menteri.
Baca juga : Maksimalkan Teknologi, Ini Tiga Kiat Pengembangan Diri Agar Karir Menanjak
Bunyi regulasi itu, meliputi penghentian sementara PTM di satuan pendidikan sekurang-kurangnya selama 14×24 jam apabila terjadi, klaster penularan Covid-19 di satuan pendidikan tersebut, angka positivity rate hasil active case finding (ACF) di atas 5%, serta warga satuan pendidikan yang masuk dalam notifikasi kasus hitam di atas 5%.
Dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo melalui Puskesmas setempat pelacakan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah kembali dilakukan. Melalui tes tersebut diharapkan akan segera teridentifikasi ketika ada kasus lain di sekolah tersebut. Sementara untuk kegiatan belajar mengajar sementara dialihkan dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan mayoritas yang terpapar sudah menerima vaksin Covid-19. Namun, beberapa di antara mereka tetap mengalami gejala ringan hingga sedang. Artinya, vaksin bisa menurunkan derajat keparahan saat tertular Corona, namun tidak mencegah penularan.
Baca juga : Empat Film Indonesia Ini Bisa Jadi Inspirasi Kencan untuk Kopdar, Dijamin Bikin Baper!
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam Dinamika kamis (3/2/2022) mengungkapkan beragam opininya. Berikut sejumlah opini mereka :
“Percepat vaksin booster biar aman semua,” tulis Teguh.
“Memang dengan adanya PTM 100% kita perlu waspada. Prokes kita tingkatkan. PTM tetap jalan terus,” ungkap Bambang.
“Anak sekolah yang PTM tetap Prokes waelah dan dibuat shift. Biar alam selèksi kepada manusia-manusia yang lengah akan adanya pandemi. Keuangan negara dah jebol, ekonomi harus jalan. Kalau tidak kriminalitas akan merajalela,” papar Sriyatmo.
“Kalau saya cenderung PJJ saja karena tidak tahu bagaimana anak-anak di sekolah. Enak seperti dulu lagi. Besok kalau sudah agak aman PTM lagi,” ungkap Mudhowati.
“Menurut saya, perlu evaluasi terutama untuk jenjang SD yang sudah melaksanakan 100% PTM. Karena faktanya anak-anak masih banyak yang suka pinjam barang temannya, dan juga berbagi bekal makanan. Bahkan kadang ada yang lupa bawa minum. Jadi perlu terus ada yang mengingatkan bahkan ke para orangtua juga. Sedangkan untuk jenjang SMP dan SMA sederajat, tetap lanjut selama pihak sekolah ada keseriusan dan komitmen untuk kedisiplinan, ketaatan Prokesnya. Ada sidak berkala dan di tutup sementara bila di temukan kasus. Sebenarnya bila kita semua punya kesadaran yang sama, mulai dari rumah masing-masing InsyaAllah, bisa terkendali. Semoga saja,” papar Nur Syamsiah.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]