• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Usai Vaksin Sob? Yuk Kenali Apa Itu KIPI!

Redaksi by Redaksi
6 February 2022
in News
0
Vaksinasi Booster di Solo Dimulai Besok, Sobat Solopos: Siap Terima Booster!

Ilustrasi vaksin booster Covid-19. (Covid19.go.id)

SoloposFM, Sudahkah Sobat Solopos mendapat dosis vaksin Covid-19 atau bahkan booster? Kalau sudah, selamat dan terima kasih karena telah turut membantu negara kita untuk pulih.

Vaksin atau suatu substansi yang diberikan saat pelaksanaan imunisasi merupakan jenis intervensi medis untuk memunculkan kekebalan terhadap kuman atau virus penyebab penyakit tertentu. Upaya imunisasi telah terbukti secara medis efektif dalam mencegah infeksi dan kematian akibat penyakit menular.

Dikutip dari HalloSehat, upaya imunisasi juga merupakan hal penting dalam upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit sehingga penularan penyakit menjadi lebih jarang atau bahkan diberantas dari lingkungan masyarakat.

Baca juga : Maksimalkan Teknologi, Ini Tiga Kiat Pengembangan Diri Agar Karir Menanjak

 

Meskipun demikian, masih ada sedikit peluang munculnya suatu kondisi atau reaksi tubuh setelah imunisasi yang banyak dikhawatirkan orang. Hal tersebut dikenal dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). KIPI adalah serangkan reaksi, biasanya berupa peradangan dalam tubuh, setelah imunisasi. Untungnya, kejadian KIPI cenderung ringan dan dapat membaik dengan sendirinya.

 

Apa itu KIPI?

 

KIPI adalah salah satu reaksi tubuh pasien yang tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin. KIPI dapat terjadi dengan tanda atau kondisi yang berbeda-beda. Mulai dari gejala efek samping ringan hingga reaksi tubuh yang serius seperti anafilaktik (alergi parah) terhadap kandungan vaksin.

Perlu diingat, KIPI tidak selalu terjadi pada setiap orang yang diimunisasi. Munculnya gejala ringan cenderung lebih sering terjadi dibandingkan reaksi radang atau alergi serius terhadap vaksin.

Gejala KIPI yang ringan dapat bersifat lokal atau sistemik. KIPI ringan bersifat lokal dapat berupa rasa nyeri, kemerahan dan pembengkakan di area tubuh yang mengalami infeksi setelah diberikan imunisasi.

Sedangkan respon sistemik dapat berupa munculnya demam, sakit kepala, lemas, atau rasa tidak enak badan. KIPI ringan biasanya terjadi sesaat setelah diberikan vaksin dan dapat membaik dengan sangat cepat dengan pengobatan untuk mengurangi gejala ataupun tidak.

Sedangkan gejala KIPI berat cenderung langka terjadi, tapi bisa menimbulkan dampak yang serius. KIPI berat pada umumnya disebabkan oleh respon sistem imun terhadap vaksin dan menyebabkan reaksi alergi berat terhadap bahan vaksin, menurunkan trombosit, menyebabkan kejang, dan hipotonia. Semua gejala KIPI berat dapat diatasi dan sembuh secara total tanpa adanya dampak jangka panjang.

Baca juga  : Empat Film Indonesia Ini Bisa Jadi Inspirasi Kencan untuk Kopdar, Dijamin Bikin Baper!

 

Walaupun dapat terjadi dalam waktu yang sangat berdekatan setelah imunisasi, pemberian substansi vaksin bukanlah satu-satunya faktor yang memunculkan KIPI. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa sumber reaksi yang juga berkontribusi dalam munculnya KIPI adalah:

 

KIPI akibat reaksi produk

 

Merupakan jenis reaksi imun terhadap salah satu atau beberapa bahan vaksin. Misalnya pembengkakan otot setelah pemberian vaksin DPT.

 

KIPI akibat kecacatan produk

 

Munculnya KIPI yang berkaitan dengan kualitas produk yang tidak sesuai dengan standar pembuatan vaksin oleh perusahaan yang membuatnya. Misanya seperti vaksin polio dengan kandungan virus yang masih aktif sehingga vaksin tidak memiliki kuman yang dilemahkan secara sempurna, hal ini dapat menimbulkan polio paralisis.

 

KIPI akibat kesalahan proses imunisasi

 

Gejala KIPI yang disebabkan kesalahan dalam proses penanganan, penyimpanan dan penggunaan vaksin. Misalnya infeksi yang disebabkan adanya kuman lain yang ikut tercampur dan ditularkan saat pemberian vaksian.

 

KIPI akibat respon kecemasan

 

Terjadi saat seseorang yang akan diimunisasi terlalu cemas. Pada orang dewasa, kecemasan hanya memberikan efek yang sangat ringan. Namun, ketakutan terhadap imunisasi menjadi lebih serius pada anak-anak. Kecemasan saat diimunisasi dapat menyebabkan anak merasa pusing, hiperventilasi, nyeri, merasakan sensasi pada mulut dan tangan mereka, hingga pingsan secara mendadak. KIPI jenis ini akan membaik dengan sendirinya ketika kecemasan sudah terkendali.

 

KIPI akibat kejadian koinsidental

 

Merupakan kejadian yang diduga sebagai KIPI, tapi tidak berkaitan dengan vaksin ataupun proses pemberian imunisasi. Gejala tersebut kemungkinan sudah ada sebelum seseorang menerima imunisasi tapi baru menimbulkan gejala pada saat atau waktu yang berdekatan dengan pemberian vaksin.

 

 

Terlepas dari berbagai risiko yang dapat ditimbulkan, proses imunisasi merupakan prosedur yang aman. KIPI adalah suatu kasus yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya kondisi dan kesehatan seseorang serta proses imunisasi itu sendiri. Gejala KIPI yang benar-benar disebabkan substansi vaksin cenderung ringan dan dapat hilang dalam waktu yang singkat.

 

[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]

 

Tags: setop penularan covid19soloposfm lawan covid 19KIPI vaksinkesehatanpendidikancoronacovid 19
Previous Post

Kondisi Terkini Park Jimin BTS Usai Operasi Usus Buntu dan Terkena Covid-19

Next Post

Tekan Omicron, The Alana Hotel & Convention Center Solo Lakukan Vaksin Booster

Next Post
Tekan Omicron, The Alana Hotel & Convention Center Solo Lakukan Vaksin Booster

Tekan Omicron, The Alana Hotel & Convention Center Solo Lakukan Vaksin Booster

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Peluang Indonesia Menang Atas Jepang Terbuka Sore Nanti, Ini Prediksi Susunan Pemain 2 Tim
  • Kasus Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Pastikan Kejadian Bukan di Kabupaten Sragen
  • Ingin Usus Tetap Muda, Lakukan Hal Ini!
  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.