SoloposFM, Sudahkah Sobat Solopos mendapat dosis vaksin Covid-19 atau bahkan booster? Kalau sudah, selamat dan terima kasih karena telah turut membantu negara kita untuk pulih.
Vaksin atau suatu substansi yang diberikan saat pelaksanaan imunisasi merupakan jenis intervensi medis untuk memunculkan kekebalan terhadap kuman atau virus penyebab penyakit tertentu. Upaya imunisasi telah terbukti secara medis efektif dalam mencegah infeksi dan kematian akibat penyakit menular.
Dikutip dari HalloSehat, upaya imunisasi juga merupakan hal penting dalam upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit sehingga penularan penyakit menjadi lebih jarang atau bahkan diberantas dari lingkungan masyarakat.
Baca juga : Maksimalkan Teknologi, Ini Tiga Kiat Pengembangan Diri Agar Karir Menanjak
Meskipun demikian, masih ada sedikit peluang munculnya suatu kondisi atau reaksi tubuh setelah imunisasi yang banyak dikhawatirkan orang. Hal tersebut dikenal dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). KIPI adalah serangkan reaksi, biasanya berupa peradangan dalam tubuh, setelah imunisasi. Untungnya, kejadian KIPI cenderung ringan dan dapat membaik dengan sendirinya.
Apa itu KIPI?
KIPI adalah salah satu reaksi tubuh pasien yang tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin. KIPI dapat terjadi dengan tanda atau kondisi yang berbeda-beda. Mulai dari gejala efek samping ringan hingga reaksi tubuh yang serius seperti anafilaktik (alergi parah) terhadap kandungan vaksin.
Perlu diingat, KIPI tidak selalu terjadi pada setiap orang yang diimunisasi. Munculnya gejala ringan cenderung lebih sering terjadi dibandingkan reaksi radang atau alergi serius terhadap vaksin.
Gejala KIPI yang ringan dapat bersifat lokal atau sistemik. KIPI ringan bersifat lokal dapat berupa rasa nyeri, kemerahan dan pembengkakan di area tubuh yang mengalami infeksi setelah diberikan imunisasi.
Sedangkan respon sistemik dapat berupa munculnya demam, sakit kepala, lemas, atau rasa tidak enak badan. KIPI ringan biasanya terjadi sesaat setelah diberikan vaksin dan dapat membaik dengan sangat cepat dengan pengobatan untuk mengurangi gejala ataupun tidak.
Sedangkan gejala KIPI berat cenderung langka terjadi, tapi bisa menimbulkan dampak yang serius. KIPI berat pada umumnya disebabkan oleh respon sistem imun terhadap vaksin dan menyebabkan reaksi alergi berat terhadap bahan vaksin, menurunkan trombosit, menyebabkan kejang, dan hipotonia. Semua gejala KIPI berat dapat diatasi dan sembuh secara total tanpa adanya dampak jangka panjang.
Baca juga : Empat Film Indonesia Ini Bisa Jadi Inspirasi Kencan untuk Kopdar, Dijamin Bikin Baper!
Walaupun dapat terjadi dalam waktu yang sangat berdekatan setelah imunisasi, pemberian substansi vaksin bukanlah satu-satunya faktor yang memunculkan KIPI. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), beberapa sumber reaksi yang juga berkontribusi dalam munculnya KIPI adalah:
KIPI akibat reaksi produk
Merupakan jenis reaksi imun terhadap salah satu atau beberapa bahan vaksin. Misalnya pembengkakan otot setelah pemberian vaksin DPT.
KIPI akibat kecacatan produk
Munculnya KIPI yang berkaitan dengan kualitas produk yang tidak sesuai dengan standar pembuatan vaksin oleh perusahaan yang membuatnya. Misanya seperti vaksin polio dengan kandungan virus yang masih aktif sehingga vaksin tidak memiliki kuman yang dilemahkan secara sempurna, hal ini dapat menimbulkan polio paralisis.
KIPI akibat kesalahan proses imunisasi
Gejala KIPI yang disebabkan kesalahan dalam proses penanganan, penyimpanan dan penggunaan vaksin. Misalnya infeksi yang disebabkan adanya kuman lain yang ikut tercampur dan ditularkan saat pemberian vaksian.
KIPI akibat respon kecemasan
Terjadi saat seseorang yang akan diimunisasi terlalu cemas. Pada orang dewasa, kecemasan hanya memberikan efek yang sangat ringan. Namun, ketakutan terhadap imunisasi menjadi lebih serius pada anak-anak. Kecemasan saat diimunisasi dapat menyebabkan anak merasa pusing, hiperventilasi, nyeri, merasakan sensasi pada mulut dan tangan mereka, hingga pingsan secara mendadak. KIPI jenis ini akan membaik dengan sendirinya ketika kecemasan sudah terkendali.
KIPI akibat kejadian koinsidental
Merupakan kejadian yang diduga sebagai KIPI, tapi tidak berkaitan dengan vaksin ataupun proses pemberian imunisasi. Gejala tersebut kemungkinan sudah ada sebelum seseorang menerima imunisasi tapi baru menimbulkan gejala pada saat atau waktu yang berdekatan dengan pemberian vaksin.
Terlepas dari berbagai risiko yang dapat ditimbulkan, proses imunisasi merupakan prosedur yang aman. KIPI adalah suatu kasus yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya kondisi dan kesehatan seseorang serta proses imunisasi itu sendiri. Gejala KIPI yang benar-benar disebabkan substansi vaksin cenderung ringan dan dapat hilang dalam waktu yang singkat.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]