SoloposFM, Indonesia terkenal dengan kuliner kaya akan rempah-rempah yang mampu menarik wisatawan dunia ataupun wisatawan lokal untuk berkunjung dan menyantapnya. Namun Sob, di balik nikmatnya kuliner khas Nusantara ada filosofi unik di dalamnya. Berikut ada ulasan dari filosofi unik 3 kuliner nusantara yang terkenal.
RENDANG
Sobat Solopos, siapa sih yang tidak kenal dengan kuliner khas dari Minang ini. Ya, apalagi namanya kalau bukan rendang. Olahan daging, santan dan bumbu rempah-rempah yang khas ini bisa menghasilkan cita rasa yang luar bisa bagi penikmatnya.
Baca juga: Hanya Ditarikan Laki-Laki, Ini Keunikan Tari Lengger Wonosobo
Bagi masyarakat Minang, Rendang mempunyai tiga makna yang berkaitan dengan sikap, yaitu kesabaran, kebijaksanaan dan ketekunan. Ketiga makna tersebut sangat mewakili proses memasak rendang, termasuk pada saat memilih bahan-bahan yang cita rasa tinggi.
Adapun bahan –bahan tersebut terdiri dari 4 yang masing-masing bahan mempunyai makna tersendiri, yaitu: daging sapi melambangkan para pemimpin suku adat, kelapa melambangkan kaum intelektual, cabai melambangkan alim ulama yang mengajarkan agama dengan tegas, pemasak bumbu melambangkan keseluruhan masyarakat Minangkabau.
SATE LILIT
Kalau jalan-jalan ke Bali, pasti tidak asing lagi dengan kuliner yang satu ini kan, Sob? Selain ayam bututu, sate lilit juga sering jadi incaran wisatawan sebagai destinasi kuliner ketika berada di pulau dewata ini.
Sesuai dengan namanya, kata “lilit” berasal dari Bahasa Bali yang berarti membungkus. Jadi, sate lilit merupakan sate yang terbuat dari daging babi, ayam atau ikan yang tercincang halus, kemudian campur dengan bumbu-bumbunya, setelah itu lilitkan pada tusuk sate yang terbuat dari batang serai, bambu, atau tebu.
Mengutip dari Digstraksi, bumbu yang digunakan dalam sate lilit adalah bumbu yang terdiri dari bawang merah dan bawang putih, serai, dan daun jeruk. Sedangkan untuk bumbu sate pada umumnya menggunakan bumbu kacang. Karena proses pembuatan dan bumbu yang digunakan berbeda, rasa dari sate ini pun memiliki keunikan tersediri dengan cita rasa pedas, manis dan gurih dengan aromanya yang khas.
Kuliner ini merupakan salah satu makanan yang digunakan sebagai sesaji dalam upacara adat di Bali. Karenanya, kuliner ini mengandung filosofi tersembunyi. Dari daging lilitnya yang melambangkan masyarakat Bali dan tusuk satenya sebagai pemersatunya. Maksud dari filosofi ini adalah kuliner ini menggambarkan masyarakat Bali yang selalu Bersatu dan tidak akan bercerai-berai.
GUDEG
Kuliner khas Jogja ini selalu mencuri perhatian baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Gudeg merupakan makanan yang berbahan dasar nangka muda atau orang jawa menyebutnya sayur Gori. Dalam prosesnya, rebus daging nangka muda ini dengan gula merah dan santan menggunakan api kecil dan periuk tanah liat di atas tungku. Dalam penyajiannya, gudeg biasa bersanding dengan telur, ayam, krecek dengan rasa yang gurih dan manis.
Baca juga : Fenomena Crazy Rich, Sosiolog : Jangan Paksakan Gaya Hidup!
Ada filosofi unik dari gudeg ini, yaitu orang jawa menyakini terdapat cerminan nilai kesabaran, ketenangan dan ketelitian. Hal ini tercemin dari proses pembuatan gudeg yang begitu lama dan berjam-jam.
Nah, itulah kuliner khas Nusantara yang selain citarasanya enak tapi juga memiliki filosofi yang unik berdasarkan daerahnya masing-masing ya, Sobat Solopos.