SoloposFM, Sebelumnya, ribuan kendaraan memadati kota Solo kala momen Lebaran. Mereka adalah pemudik yang melintasi Solo atau yang sengaja singgah untuk menikmati kuliner di kota Bengawan. Maklum, Solo adalah akses menuju sejumlah wilayah mulai dari Wonogiri menuju Pacitan, atau ke arah Klaten – Jogjakarta hingga ke arah Jawa Timur, seperti Ngawi, Madiun hingga Surabaya.
Kemacetan jamak terlihat di kota Solo dengan dominasi plat kendaraan luar kota. Warga Solo pun seolah tergusur oleh para pemudik yang memenuhi pusat kuliner, oleh-oleh hingga pusat perbelanjaan. Euforia diijinkannya mudik Lebaran terasa dimana-mana.
Di satu sisi, optimisme muncul pasca dua tahun pandemi, bahwa ekonomi kembali bergerak. Di sisi lain, sejumlah catatan harus menjadi evaluasi dan antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mudik dan balik Lebaran.
Baca juga : Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022
Dominasi Sepeda Motor
Ari Wibowo, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Solo dalam Dinamika Rabu (11/5/2022) mengungkapkan lebih dari 7 juta kendaraan melintas di Kota Solo selama arus mudik dan balik mulai H-7 hingga H+7 Lebaran 2022.
Dari jutaan kendaraan yang melintas saat arus mudik dan balik Lebaran tersebut, diketahui motor lebih dominan dibanding kendaraan jenis lainnya.
Ari Wibowo mengatakan, Data Traffic Count Dishub Surakarta mencatat ada 7 juta kendaraan yang keluar masuk Solo hingga H+6 Lebaran atau Senin (9/5/2022). Jika ditotal, maka terdapat tak kurang 7,4 juta kendaraan yang melintasi Solo saat arus mudik dan balik Lebaran 2022. Angka ini meningkat 200 ribu kendaraan daripada Lebaran 2019.
“Kendaraan roda dua atau sepeda motor memang paling mendominasi, disusul kendaraan ringan seperti roda empat dan sejenisnya.”
Data Traffic Count tersebut menunjukkan lalu lalang motor mendominasi pergerakan kendaraan hingga 65 persen atau setara 4,6 juta unit.
“Karena itu kebermanfaatan rest area cukup tinggi sepanjang Masa Angkutan Lebaran ini.
“Banyak pemudik yang memanfaatkan fasilitas ini. Mayoritas karena lelah di perjalanan dan mengantuk. Apalagi Solo adalah titik lelah bagi pelaku perjalanan jauh dari Jabar atau Jatim,” jelas Ari.
Baca juga : Mengurangi Kepadatan Arus Mudik dan Balik Lebaran
Lampaui Prediksi
Volume kendaraan yang keluar masuk Kota Solo selama masa angkutan Lebaran 2022 melampaui prediksi. Dinas Perhubungan (Dishub) Solo mencatat ada 7.515.673 kendaraan keluar masuk pada H-7 hingga H+9 Lebaran atau sejak 25 April hingga 10 Mei 2022.
Angka tersebut diperoleh dari tujuh titik traffic counting yang disiapkan Dishub di batas-batas Kota Solo serta pemantauan melalui central control (CC) room. Tujuh titik traffic counting itu meliputi Kleco, Tugu Makutho, Ring Road Mojosongo, Jurug, Dawung, Jongke, dan Klodran.
Ari Wibowo, mengatakan jumlah tersebut melampaui prediksi Dishub Solo sebelumnya. Dishub awalnya memprediksi pada Lebaran tahun ini ada 7,4 juta kendaraan keluar masuk Solo.
Selisih volume kendaraan keluar masuk Solo dengan prediksi itu mencapai 115.673 kendaraan. Volume kendaraan pada masa Lebaran 2022 tersebut bahkan jauh lebih banyak dibanding Lebaran 2019 atau sebelum pandemi yang hanya 7.228.039 kendaraan.
Jumlah itu juga melebihi dua kali lipat volume kendaraan pada masa Lebaran 2021, yakni 3.655.969 kendaraan. Dari catatan Dishub, volume kendaraan tertinggi sebelum Lebaran terjadi Kamis (28/5/2022) atau H-5 sebanyak 577.908 kendaraan.
Sedangkan volume kendaraan tertinggi setelah Lebaran terjadi H+9 atau Selasa (10/5/2022) sebanyak 496.610 kendaraan. Volume terendah kendaraan terjadi pada H+1 Lebaran, Selasa (3/5/2022), sebanyak 349.380 kendaraan.
Opini Sobat Solopos
Dalam Dinamika Rabu (11/5/2022) Sobat Solopos mengungkapkan sejumlah opininya. Berikut opini mereka dan juga hasil poling di Instagram SoloposFM @SoloposFMSolo :
“Dua hari ini saya perhatikan masih ada beberapa pemudik yang baru kembali ke perantauan. Kalau saya mudiknya dekat-dekat saja. Yang ramai gedung bioskop. Mall belum buka saja sudah banyak masyarakat yang menunggu di depan pintu masuk mall terutama anak muda bahkan ada yang pulang sekolah langsung ke mall,” tulis Priyanto.
“Pengalaman lebaran tahun ini hari ke 3 pulang ke Wonogiri makan waktu 2 jam berangkatnya. Sedangkan pulangnya 3 jam. Macet sampai Nambangan sampai Nguter 30 menit lebih untuk bisa melewati. Padahal hanya 5 km saja. Saking ramainya pemudik yang ingin pergi ke arah Sukoharjo,” ungkap Dias.