SoloposFM – Pemerintah tengah berusaha untuk menekan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diproyeksikan akan jebol di akhir tahun. Sejumlah langkah tengah disiapkan agar kuota ini tidak jebol dan penerima BBM subsidi ini benar-benar tepat sasaran, salah satunya menggunakan aplikasi MyPertamina.
Pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM jenis Pertalite, dan Solar. Ke depan yang berhak mengisi Solar dan Pertalite harus melakukan registrasi di aplikasi My Pertamina, yang selanjutnya akan diverifikasi oleh BPH Migas.
Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan usulan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian BBM jenis Pertalite, dan Solar itu bertujuan agar BBM Bersubsidi lebih tepat sasaran.
“Tapi semua itu masih menunggu keputusan dan aturan resmi dari pemerintah pusat,” ungkapnya.
Alfon menambahkan pihaknya juga bekerjasama dengan universitas untuk melakukan kajian terkait kebijakan tersebut.
Baca juga: Siap-siap! Sejumlah Jalur Berpotensi Macet Saat Pengerjaan 4 Proyek Besar di Solo
Opini Sobat Solopos
Dari polling di Instagram Solopos FM @soloposfm, mayoritas Sobat Solopos menyatakan tidak setuju dengan rencana kebijakan pembelian Pertalite dan Solar menggunakan aplikasi MyPertamina.
Opini bernada sama pun banyak disampaikan di program Dinamika 103, Kamis (9/6).
Salah satunya disampaikan Oma Maria, “Bagi yang seusia saya ya ribet. Saya bisa pakai WA, FB, IG, PeduliLindungi saja anak yang menginstalkan, yang lain diajari. Nanti kalau yang ngajari pergi ya sudah lupa.”
“System itu justru menjadikan persoalan bagi masyarakat kecil. Padahal mereka itu yang lebih layak mendapatkan subsidi. Artinya, sama halnya subsidi akan dinikmati oleh menengah ke atas karena sistem itu. Masyarakat kalangan bawah kan nggak punya e-banking,” kata Sri Teguh.
“Saya kurang setuju. Apakah penggunaan ponsel di SPBU aman. Bukannya selama ini ada larangan menggunakan HP di SPBU? Kalau menurut saya sih lebih bagus kalau subsidi ditiadakan karena ini sumber masalahnya,” kata Agus.
Hal senada disampaikan Anggar, “Nanti kalau pakai aplikasi kan harus buka Hp. Padahal di POM tidak dianjurkan memainkan Hp.”
Pendapat lain disampaikan Joko, “Saya setuju saja beli Pertalite & Solar dengan aplikasi. Memang ada plus minusnya. Bila masyarakat yang beli tidak biasa menggunakan HP Android, awalnya ngalami kesulitan dan pasti terjadi antrian cukup panjang di SPBU. Kebijakan ini diterapkan pemerintah untuk membatasi penggunaan BBM bersubsidi agar betul-betul dipakai oleh masyarakat sesuai dengan cc mobil dan merknya. Jangan sampai mobil dengan cc di atas 2500 cc dan mobil mewah tidak menggunakan BBM yang non subsidi.”