SoloposFM, Isu gender merupakan salah satu isu utama dalam pembangunan, khususnya pembangunan sumber daya manusia. Walaupun sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan penguatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender, namun masih ditemukan adanya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam hal akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat, serta penguasaan terhadap sumber daya, seperti pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan bidang strategis lainnya.
Dalam rangka mendorong, mengefektifkan serta mengoptimalkan upaya pengarusutamaan gender secara terpadu dan terkoordinasi, Pemerintah Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. Didalamnya mengamanatkan bahwa dalam rangka meningkatkan kedudukan, peran dan kualitas perempuan, serta upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perlu melakukan strategi pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan nasional.
“Pengarusutamaan gender ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan fungsional utama semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat pusat dan daerah,” ungkap Purwanti, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) kota Solo dalam jumpa pers Lomba Program Responsif Gender Kota Solo, Senin (5/9/2022).
Baca juga : Srikandi Satpol PP Juarai Lomba Responsif Gender Kota Solo
Peran Media
Purwanti menjelaskan strategi PUG diperlukan untuk memastikan semua lapisan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, dari semua kelompok usia, wilayah, dan yang kebutuhan khusus, dapat terlibat dalam proses pembangunan sehingga diharapkan pembangunan yang dilaksanakan bisa bermanfaat untuk semua; dan semua penduduk dapat ikut serta dalam pengambilan keputusan/kebijakan.
“Dengan disepakatinya komitmen global untuk mewujudkan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 (SDGs), kesetaraan gender menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai secara global,” jelas Purwanti lebih lanjut.
Untuk mendorong pelaksanaan pembangunan yang responsif gender tidak hanya melalui kebijakan, program, dan kegiatan saja tetapi perlu langkah nyata melalui suatu gerakan perubahan masif dan perubahan pola pikir dan paradigma dari seluruh segmen masyarakat diantaranya media.
“Untuk itu dalam upaya pencegahan terjadinya kekerasan dan mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender perlu keterlibatan dari semua pihak. Media massa memiliki peran ini dalam menyebarluaskan informasi yang tepat tentang pengarusutamaan gender,” paparnya lebih lanjut.
Baca juga : Wujudkan Kota Solo Repsonsif Gender, 35 Perwakilan OPD Hadiri Sosialisasi Lomba Program Responsif Gender
Wujudkan Solo Responsif Gender
Dalam kesempatan ini, lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan nilai tertinggi menjadi finalis lomba Program Responsif Gender hadir menjelaskan program responsif gender di OPD mereka.
Diketahui, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta menginisiasi lomba ini dengan menggandeng SoloposFM sebagai upaya percepatan pencapaian kesetaraan dan keadilan gender di kota Solo.
Satpol PP Kota Solo menjadi juara dalam lomba Program Responsif Gender melalui program Srikandi Satpol PP dan Linmas Pariwisata mereka.
Arif Darmawan, Kepala Satpol PP Kota Solo menjelaskan para perempuan anggota Satpol PP tersebut menjadi bukti bahwa perempuan juga dapat berperan aktif dalam penegakan perda dan penyelenggaraan ketertiban umum serta ketentraman masyarakat.
“Keberadaan para Srikandi ini sangat terasa dalam penanganan penertiban Perda. Misal jika ada anak terlantar, lansia yang menggelandang, hingga para siswa bolos sekolah. Mereka lebih luwes dalam menangani dengan mengedepankan sisi halus keibuannya,” jelas Arif.
Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta fokus pada program peningkatan kualitas dan kompetensi melalui pelatihan kerja bagi wanita, penyandang disabilitas hingga lansia.
“Para peserta pelatihan akan kami arahkan agar bisa terserap dunia kerja atau bisa membuka usaha sendiri. Salah satu pelatihan yang sudah jalan adalah roasting kopi. Hampir seluruh pesertanya lulus dan sudah terserap,” papar Windy Satriawan dari Disnaker Solo.
Presentasi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Surakarta dilakukan langsung oleh kepala BKPSDM, Dwi Ariyatno. Melalui Program Setara Untuk bersama, Dwi menekankan persamaan hak dan kesempatan dalam berkarir hingga keamanan dan kenyamanan di lingkungan kerja. Dwi juga memastikan setiap jenjang jabatan bisa dimasuki dengan penilaian yang obyektif dan tidak ada basis diskriminasi.
Dinas Sosial kota Solo memaparkan Program Kegiatan Pelayanan Rehabilitasi Sosial. Program ini meliputi rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis di luar Panti Sosial. Melalui program ini diharapkan terlaksananya penyediaan paket sandang bagi kelompok sasaran sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Luar Panti.
Daftar Pemenang
Diketahui lima Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kota Solo menjadi finalis lomba Program Responsif Gender. Kelima OPD tersebut yaitu SatpolPP, BKPSDM, Badan Kesbangpol, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Sosial.
Penilaian dilakukan oleh tiga juri, yaitu Selvi Rawung, S.KM, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan DP3APM Kota Solo, Dr. Rina Herlina Haryanti, S.Sos, Msi, Anggota LPPM UNS dan Intan Nurlaili, Station Manager SoloposFM.
Berikut urutan pemenang lomba Program Responsif Gender :
- Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta
- Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Surakarta
- Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta
- Dinas Sosial Kota Surakarta
- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Surakarta
Juara dan juga finalis Program Responsif Gender akan melakukan kampanye langsung pada gelaran Solo Car Free Day pada Minggu (18/9/2022). Mereka juga akan mendapatkan piala dan piagam dari Walikota Surakarta.