Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home Program

Pro Kontra Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Mita Kusuma by Mita Kusuma
19 February 2024
in Program
Reading Time: 1 min read
A A
0
Pro Kontra Penyebaran Nyamuk Wolbachia

(Freepik)

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga

Newsletter Radio Solopos : Keseruan September Ceria

Newsletter Radio Solopos : Keseruan September Ceria

10 October 2025
Newsletter Agustus Radio Solopos : Menjaga Semangat Kemerdekaan dan Terus Berinovasi

Newsletter Agustus Radio Solopos : Menjaga Semangat Kemerdekaan dan Terus Berinovasi

10 October 2025
Newsletter Radio Solopos : Keseruan Lomba Cerdas Cermat Museum 2025 hingga Event Coffee and Bakery Festival

Newsletter Radio Solopos : Keseruan Lomba Cerdas Cermat Museum 2025 hingga Event Coffee and Bakery Festival

10 October 2025
Newsletter Radio Solopos : Dari Keseruan Beyond Academy Hingga Pemenang VAC 2025!

Newsletter Radio Solopos : Dari Keseruan Beyond Academy Hingga Pemenang VAC 2025!

14 October 2025

Radio Solopos, DINAMIKA – Kabar penyebaran nyamuk Wolbachia di Indonesia mengundang perhatian publik hingga menimbulkan pro dan kontra. Nyamuk yang bernama Wolbachia merupakan sebuah proyek yang dikembangkan oleh World Mosquito Program (WMP) yaitu perusahaan milik Monash University.

Tujuan dikembangkannya proyek ini adalah untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah (DBD), demam kuning, dan chikungunya.

Nyamuk ini sudah berhasil digunakan di beberapa bagian Brasil, kepulauan Cayman, Panama, India, dan Singapura. Di Indonesia sendiri, nyamuk Wolbachia sudah disebar, tepatnya di Yogyakarta. Setelah diteliti oleh UGM, hasilnya mengejutkan, kasus DBD pada daerah yang diteliti mengalami penurunan sampai 77%. Begitu juga dengan presentase pasien yang dirawat di RS, turun sampai 86%.

Tahun ini, seharusnya giliran Bali menjadi tempat penyebaran selanjutnya. Namun, Pj Gubernur Bali sepakat melakukan penundaan, karena ada masyarakat yang belum setuju.

Muncul kekhawatiran sebagian masyarakat, bahwa langkah ini justru memunculkan mutasi virus baru. Untuk itu, perlu sosialisasi dari pemrakarsa terkait metode penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan DBD ini, sehingga semua masyarakat bisa menerima.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi menyatakan bahwa teknologi wolbachia aman karena merupakan bakteri yang alami.

Menurut Imran, untuk menjawab pertanyaan apakah nyamuk wolbachia bahaya atau tidak, sebelum memutuskan strategi pengendalian DBD di Indonesia dengan teknologi ini para ahli telah melakukan berbagai kajian yang membuktikan teknologi ini ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Penelitian awal teknologi wolbachia di Indonesia pertama kali dilakukan oleh World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, dengan dukungan yayasan filantropi Tahija.

Nah, seperti apa sih sebenarnya inovasi teknologi Wolbachia itu dan seberapa efektif mengurangi penyebaran DBD? Berikut wawancara penyiar Radio Solopos, Ika Wibowo dan Clara Puspita dengan Ahli Patologi Klinis dari UNS Dr. Tonang Dwi Ardyanto SpPK, PHD dalam program on air Kopi Pagi sesi Dinamika 103, Selasa (21/11/2023).

Jangan lewatkan diskusi dengan tema-tema menarik lainnya di Dinamika 103, setiap Senin – Jumat, pukul 08.00 – 09.00 WIB di 103 Radio Solopos.

Tags: dbddemam berdarah dengueNyamuk Wolbachia
Previous Post

Libur Natal-Tahun Baru, Pergerakan Warga Diprediksi 107 Juta Orang

Next Post

Pemerintah Dorong Investor Berinvestasi di IKN

Related Posts

TDV Diberlakukan di Indonesia, Masyarakat Bisa Dapat Vaksin DBD

TDV Diberlakukan di Indonesia, Masyarakat Bisa Dapat Vaksin DBD

by Mita Kusuma
14 September 2023
0

Radio Solopos – Wujudkan nol kematian demam berdarah, kini vaksin TDV (Travalent Dengue Vaccine) bisa didapatkan oleh warga...

Desa Malangjiwan Minta Fogging Karena Sejumlah Warga Positif DBD

Desa Malangjiwan Minta Fogging Karena Sejumlah Warga Positif DBD

by W W
15 April 2016
0

SoloposFM - Warga satu rukun warga di Dukuh Nanasan, Desa Malangjiwan meminta pengasapan karena sejumlah warga di Desa...

ENDEMI DBD: Warga Soloraya waspada

ENDEMI DBD: Warga Soloraya waspada

by Afrodita Primera Hraditya
30 January 2016
0

Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD SoloposFM—Kasus endemi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Soloraya terus mewabah. Dinas Kesehatan Kota...

Load More
Next Post
Pemerintah Dorong Investor Berinvestasi di IKN

Pemerintah Dorong Investor Berinvestasi di IKN

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Studio Streaming

Radio Streaming

Recent Posts

  • Waspada! Gaya Hidup Ini Picu Risiko Diabetes
  • Presiden Prabowo Rintis Mobnas Massal, Ditarget Siap dalam Waktu 3 Tahun
  • Bernuansa Nusantara, Puluhan Anak Meriahkan Fashion Show Competition 2025 di NEO Solo Grand Mall
  • Hari Jadi Perum Ngringo Indah, Karang Taruna Bintang Remaja Gelar Festival Seni Desember Mendatang
  • Bus Gratis Sragen: Dari Hibah Instansi, Untuk Pendidikan Anak Bangsa
Radio Solopos FM

© 2025 Radio Solopos.

Navigate Site

  • Copyright
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • About Us

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us

© 2025 Radio Solopos.