Radio Solopos — Bagi Anda yang ingin berwisata di Kota Bandung, Jawa Barat tapi dana terbatas, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda bisa menjadi rujukan.
Ada sejumlah tempat di kawasan ini yang asyik untuk dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Dikutip Radio Solopos dari sejumlah sumber, Kamis (26/6/2025), Taman Hutan Raya Ir Juanda merupakan salah satu tempat wisata yang wajib di kunjungi penggunjung ketika datang ke Kota Bandung.
Taman ini dikenal demgan sebutan Kahura Djuanda, sebuah kawasan konvensional hutan kota.
Ini cocok untuk orang yang ingin melepas penat dan menghirup udara segar. Luasnya mencapai 590 hektare, dan berada di ketinggian 770 meter sampai 1.330 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tempat ini sangat asri dan sejuk sehingga membuat penggunjung betah berlama-lama di sini.
Pada awal dibangun, yaitu 1965, luas taman ini hanya sekitar 10 hektare kemudian mendapatkan perluasan oleh Dago Pakar hingga Maribaya Lembang.
Konon, pohon di Taman Raya berjumlah 2.500 jenis tanaman, yang terdiri dari 112 spesies serta 40 familia.
Sangat beragamnya jenis tanaman di sana membuat Taman Raya Ir. H. Djuanda sering di jadikan tempat untuk belajar sambil mengamati ekosistem alam yang masih terjaga.
1. Arti Nama Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Ir. H. Djuanda adalah Perdana Menteri terakhir Indonesia ketika pemerintahan negara ini masih menganut demokrasi parlementer.
Ia berperan penting dalam deklarasi Djuanda yang diumumkan pada 13 Desember 1957.
Sebelum adanya Deklarasi Djuanda, Indonesia masih menganut ketentuan warisan kolonial Belanda, yaitu batas laut teritorial sejauh 3 mil laut dari garis pantai masing-masing pulau.
Akibatnya, laut di antara pulau-pulau di kepulauan Indonesia dianggap sebagai perairan internasional sehingga kapal asing bebas melintas di antara pulau-pulau Indonesia tanpa dapat dicegah oleh pemerintah Indonesia.
Deklarasi ini menjadi dasar dari konsep Negara Kepulauan (Archipelagic State), yang kemudian diperjuangkan Indonesia hingga akhirnya diakui dalam Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) 1982.
Dengan pengakuan ini, seluruh laut antarpulau di Indonesia menjadi wilayah kedaulatan Indonesia, dan memperkuat identitas serta integritas wilayah NKRI sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Gua Belanda
Gua Belanda ini peninggalan zaman penjajahan kolonial Belanda yang dibangun sekitar tahun 1918. Gua ini berada di kawasan Taman Raya Ir. H. Djuanda.
3. Gua Jepang
Selain Gua Belanda, ada Gua Jepang yang dibangun sekitar tahun 1942. Gua ini punya dua pintu masuk dan dua lubang udara, yang dulu dipakai buat sirkulasi.
Konon katanya, tempat ini juga dipakai buat tempat persembunyian tentara Jepang.
4. Curug Omas
Nggak cuma gua, kamu juga bisa mampir ke Curug Omas kalau lagi main ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Air terjunnya punya tinggi sekitar 30 meter, dengan air yang bening banget dan suasana yang adem. Cocok banget buat healing tipis-tipis sambil nikmatin udara segar.
5. Museum Ir. H. Djuanda
Masih di area Tahura Djuanda, ada juga Museum Ir. H. Djuanda yang bisa kamu kunjungi. Museum ini dibuat khusus buat ngenang jasa Perdana Menteri Ir. H. Djuanda.
Walaupun ukurannya nggak terlalu besar, isi museumnya tetap menarik. Kamu bisa belajar banyak soal kehidupan dan perjuangan Djuanda Kartawidjaja yang punya peran besar dalam sejarah Indonesia.
6. Aktivitas Seru Lainnya
Nggak cuma gua dan curug, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda juga punya banyak spot seru lainnya yang bisa kamu jelajahi!
Ada Curug Lalay dan Curug Dago buat kamu yang suka suasana alam dan suara gemericik air, terus ada juga Tebing Keraton yang view-nya cakep banget buat foto-foto, apalagi pas sunrise.
Buat yang suka sejarah, bisa mampir ke Monumen Ir. H. Djuanda, dan kalau kamu suka hewan, ada juga penangkaran rusa yang bisa jadi spot lucu-lucuan bareng rusa-rusa gemes. (Nadyra Tiyana Putri/*)