Radio Solopos, SUKOHARJO — Sekitar 70 kader Aisyiyah Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah mengikuti kegiatan pelatihan jurnalistik yang digelar Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Weru, di Aula SMK Muhammadiyah Watukelir pada Sabtu (4/10/2025).
Para peserta berasal dari pimpinan harian PCA Weru, perwakilan Pimpinan Ranting Aisyiyah se-Kecamatan Weru, Ikatan Guru Bustanul Athfal, serta guru amal usaha Muhammadiyah dari tingkat MI hingga SMA/SMK.
Acara digelar mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Tampil sebagai pembicara adalah jurnalis Solopos Media Group (SMG), Abu Nadzib.
Acara dipandu oleh Ajeng Anggit Ganarsih SPd sebagai pembawa acara. Dimulai dengan bacaan Alqur’an oleh suara merdu Siti Mutmainah (siswa SMK Muhammadiyah Weru), acara dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah dan Mars Aisyiyah oleh seluruh orang yang hadir dengan dipandu Nurul Qomariyah sebagai dirijen.
Dalam sambutannya, Ketua PCA Weru Unik Siti Zulaehah S.Pd.I mengatakan dirinya bersyukur bahwa pelatihan jurnalistik ini akhirnya bisa digelar.
Ia berharap kegiatan pelatihan ini akan memberikan manfaat bagi peserta yang hadir untuk mampu menulis berita untuk masing-masing ranting.
“Kami berharap setelah kegiatan ini seluruh kader bisa mulai belajar menulis. Jadi kegiatan-kegiatan di tingkat ranting bisa didokumentasikan dalam bentuk berita dan foto,” ujar Unik.
Ia bergembira karena peserta yang hadir melebihi ekspektasi panitia. Awalnya panitia menargetkan pelatihan menulis berita diikuti maksimal 68 peserta tapi akhirnya 70 orang hadir.
Mereka berasal dari Pimpinan Ranting Aisyiyah se-Kecamatan Weru, Ikatan Guru Bustanul Athfal, serta guru amal usaha Muhammadiyah dari tingkat MI hingga SMA/SMK.
Para peserta mayoritas awam soal jurnalistik. Mereka mendapatkan pelatihan selama tiga jam penuh meliputi pengertian jurnalistik, teknik menulis berita, teknik wawancara hingga praktik menulis berita.
“Jurnalistik adalah kegiatan mencari, mengolah dan mempresentasikan informasi menjadi berita baik tertulis, foto maupun video,” ujar pemateri Abu Nadzib yang kini menjabat Manager Program Radio Solopos.
Menurut Abu Nadzib, ilmu jurnalistik penting bagi para kader Aisyiyah karena bisa mendokumentasikan kegiatan organisasi di setiap pengurus ranting.
“Bisa dipakai untuk mendokumentasikan kegiatan organisasi, menyuarakan aspirasi hingga berbagi inspirasi melalui media,” tambahnya.
Tak hanya itu, pemahaman tentang jurnalistik juga penting bagi kader Aisyiyah agar tidak mudah terprovokasi oleh hoaks.
Saat ini, kata dia, di dunia maya bertebaran ribuan hoaks setiap hari yang jika tidak disikapi dengan bijaksana bisa mengakibatkan konflik horisontal.
“Dengan paham tentang jurnalistik kita jadi tahu bagaimana harus bersikap. Yakni harus verifikasi setiap mendapatkan informasi yang akan di-share ke pihak lain. Saring sebelum sharing,” katanya.
Setelah praktik menulis berita, kegiatan ditutup dengan foto bersama seluruh peserta yang hadir.