Radio Solopos, SOLO — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Swasta Mandiri meluncurkan Umer Chapra Center di kampus setempat, Jl. Tejonoto No 1, Danukusuman, Solo, Rabu (15/10/2025).
Acara tersebut didukung Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Solo, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Solo serta ISEI Surakarta.
Penerjemah buku Umer Chapra, Ikhwan Abidin Basri, hadir sebagai keynote speaker peluncuran Umer Chapra Center, dalam kegiatan yang dihadiri sejumlah tokoh muslim di Solo, salah satunya mantan Rektor UMS, Bambang Setiaji.
Umer Chapra adalah salah satu ekonom kontemporer muslim asal Pakistan yang paling terkenal pada zaman modern ini.
Saat ini Umer Chapra yang telah berusia 92 tahun tinggal di salah satu daerah di Arab Saudi.
“Saya menyambut baik kehadiran Umer Chapra Center di kampus STIE Swasta Mandiri ini. Umer Chapra adalah pemikir Islam di bidang ekonomi yang sangat disegani di dunia,” ujar Bambang Setiaji yang juga pendiri Kampus STIE Swasta Mandiri, saat memberikan sambutan, seperti dikutip Radio Solopos.
Bambang menuturkan, gerakan ekonomi Islam dimulai sejak era 1980-an. Setelah itu, bermunculan program studi Islam di berbagai kampus di Indonesia, khususnya di IAIN.
“Kajian-kajian tentang ekonomi Islam sangat penting dilakukan sebagai sumbangsih yang dilakukan para akademisi untuk perbaikan ekonomi bangsa,” kata Bambang yang kini menjabat Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah.
Interaksi Langsung
Penerjemah buku Umer Chapra, Ikhwan Abidin Basri, kemarin memaparkan tentang interaksinya secara langsung dengan Umer Chapra.
Baginya, Umer Chapra yang lahir pada 1 Februari 1933 adalah pionir disiplin ilmu ekonomi Islam di era modern.
“Umer Chapra adalah pakar ekonomi Islam yang sudah menampakkan kecerdasannya sejak kecil. Contohnya pada ujian setingkat SMA di tahun 1950, beliau mendapatkan medali emas karena menjadi juara umum mengungguli 25.000 peserta ujian,” katanya.
Umer Chapra menyelesaikan studi S1-nya di University of Karachi (1954), S2 (1956) dan memperoleh gelar Ph.D di bidang ekonomi dari University of Minnesota pada tahun 1961.
“Beliau lantas mengajar di University of Wisconsin, Platteville dan University of Kentucky di Lexington, USA. Sebagai profesional beliau menjadi Reseach Advisor di IRTI (Islamic Research and Training Institute) yang merupakan bagian dari Bank IDB Jeddah. Beliau juga bekerja di Saudi Arabian Monetary Agency (SAMA) selama 35 tahun. Posisi terakhirnya adalah Penasihat Senior Ekonomi di SAMA. Saat ini beliau berusia 92 tahun, secara fisik sudah lemah tetapi daya ingatnya masih kuat,” ujar Ikhwan Basri yang sudah menerjemahkan banyak buku Umar Chapra.
Ketua STIE Swasta Mandari, Dzikriya Syukriyana, mengatakan peluncuran Umer Chapra Center merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan kembali semangat dakwah ekonomi Islam. Menurutnya, beberapa waktu terakhir kajian-kajian ekonomi Islam sepertinya mengalami penurunan.
Ekonomi modern, kata dia, saat ini belum berhasil menciptakan kesejahteraan secara adil. Pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati sekelompok kecil saja.
“Permasalahan pengangguran, kemiskinan, dan stunting masih banyak ditemui. Hal ini disebabkan sistem ekonomi modern saat ini lebih menumbuhkan sikap materialisme di masyarakat, yang pada akhirnya saling berebut untuk menguasai sumber daya. Sikap materialisme ini tidak hanya menyebabkan buruknya kinerja ekonomi, tapi juga menimbulkan permasalahan sosial dan lingkungan,” ucapnya.
Ia lantas menceritakan tentang sejarah kejayaan ekonomi Islam di masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.
Pada masa itu, sistem ekonomi mampu menciptakan 0 penerima zakat, 0 tingkat kemiskinan, dan tidak ada lagi orang yang terlilit hutang.
“Sehingga harta di baitul mal melimpah. Dengan demikian, sistem Ekonomi Islam telah terbukti pada masa itu mampu menciptakan kesejahteraan yang adil.
Dengan adanya Umer Chapra Center diharapkan dakwah Ekonomi Islam dapat dilakukan lebih masif, seperti melalui aktivitas pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi, seminar, talkshow, kajian di masyarakat, buku, penelitian, dan lain sebagainya,” lanjut Dzikriya.