SoloposFM—Ratusan orang menjadi korban gempa besar yang mengguncang Italia. Gempa ini membuat KBRI Roma bergerak cepat. Mereka melakukan penelusuran untuk mencari tahu apakah ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban.
“Hingga keterangan ini diturunkan, diberitakan 22 orang menjadi korban meninggal dunia (enam orang di Accumoli, lima orang di Amatrice, dan 11 orang di Pescara del Tronto),” ujar Pejabat Pensosbud KBRI Roma, Aisyah Allamanda seperti dikutip dari liputan6, Kamis (25/8/2016).
“Belum ada keterangan resmi dari pemerintah Italia mengenai jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan. Sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa ini,” kata dia.
Meski demikian, KBRI Roma terus melakukan kontak dengan beberapa WNI yang dekat lokasi gempa. Komunikasi dilakukan KBRI Roma dengan dibantu oleh KBRI Vatikan.
Dari keterangan KBRI Roma, terdapat 65 orang WNI yang tinggal di sekitar wilayah pusat gempa. Mayoritas berada di Perugia, 140 km dari Amatrice.
Hingga Juli 2016 tercatat 2.140 WNI yang bermukim di Italia.
Gempa berkekuatan 6 SR dengan kedalaman 10 km dari mengguncang Provinsi Rieti, Italia pada Rabu (24/9/2016) pukul 03.36 waktu setempat. Gempa tersebut diikuti beberapa gempa susulan dengan kekuatan antara 5,4–3 SR.
Guncangan gempa telah mengakibatkan kerusakan berat pada bangunan-bangunan yang berada di wilayah Accumoli, Amatrice dan Arquata del Tronto, ketiganya masuk Provinsi Rieti, Region Umbria, Italia tengah.
Sementara tak lama setelah pernyataan tersebut dikeluarkan, korban jiwa terus bertambah hingga mencapai kurang lebih 159 orang. Menurut Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.