SoloposFM–Sekarang ini jumlah aplikasi dan game pada toko aplikasi Google Play Store di ponsel Android sangat banyak, bahkan ditemukan yang resmi dan tidak resmi.
Bila anda tidak jeli memilah aplikasi mana yang aman untuk anda download, bisa-bisa ponsel Android anda terkena virus yang berbahaya lewat aplikasi tersebut.
Lalu bagaimana dan apa yang perlu anda ketahui untuk memilah aplikasi-aplikasi mana yang perlu diwaspadai?
Mudah saja, simak tips-tips berikut seperti dikutip dari Tekno Liputan6.com Kamis (22/09/2016)
1. Tidak Ada di Play Store
Pertama, menurut How to Geek, aplikasi berbahaya tidak tersedia di Play Store, tetapi hanya di situs-situs berbagi aplikasi atau blog. Memasang (install) aplikasi berformat .apk terkadang berisiko mengandung virus.
Cermati sebelum mengunduh aplikasi Android yang tak ada di Play Store.
2. Pengembang Aplikasi Tak Jelas
Sebelum memasang aplikasi, sebaiknya periksa dahulu sumber aplikasi tersebut. Misalnya, siapa pengembang aplikasinya (developer). Jika tidak jelas atau tidak diketahui sumbernya dari mana, kemungkinan besar aplikasi tersebut kurang kredibel.
3. Lihat Jumlah Unduhan dan Komentar
Apabila aplikasi yang kamu ingin unduh ada di Play Store, coba perhatikan jumlah unduhan dan komentar yang ditinggalkan pengguna. Ini menjadi salah satu tolok ukur seberapa berkualitas aplikasi yang akan kita pakai.
Biasanya aplikasi yang berkualitas sudah dipakai oleh sekurang-kurangnya 1 juta pengguna dan telah mendapatkan rating 4 ke atas. Selain itu lihat pula beberapa testimoni atau komentar dari para pengguna aplikasi tersebut.
4. Reputasi
Ciri berikutnya, aplikasi yang berbahaya memiliki reputasi yang mencurigakan baik di Google Play Store atau di komunitas Android lainnya. Cermati apabila jumlah pengunduh dan rating aplikasi rendah. Bisa jadi aplikasi tersebut berbahaya.
5. Deskripsi Ngawur
Aplikasi yang berbahaya bisa juga dikenali dari deskripisi yang tidak jelas yang di-post di Play Store. Jika memang demikian, bisa dicurigai bahwa aplikasi tersebut berbahaya bagi perangkat kamu.
(Abdillah Tsani)