SoloposFM–Pasar Senen, Jakarta Pusat, hari ini terbakar dan menyebabkan 500-an kios di Blok I dan III hangus. Api mulai membakar Blok I sejak sekitar pukul 04.15 WIB sebelum merembet ke Blok III. Lebih dari 40 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menjinakkan api. Mobil-mobil pemadam kebakaran itu berasal dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat serta mobil bantuan dari dinas pemadam di Jakarta Utara, Jakarta Barat dan Jakarta Timur. Api baru dapat padam sekitar 12 jam kemudian.
“Penyebab kebakaran belum diketahui pasti, diduga korsleting listrik,” ujar Operator Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat, Abdullah, saat dihubungi Tempo, Kamis (19/1/2017)
Abdullah menuturkan kebakaran pertama kali terdeteksi dari asap yang tampak mengepul dari lantai tiga bangunan kios. “Tapi ternyata begitu didobrak awal mula titik api ada di lantai dasar,” katanya. Hingga berita ini ditulis petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api.
Menurut Abdullah proses pemadaman tidak mudah, karena terkendala oleh koridor bangunan yang sempit, serta masih banyak kios yang terkunci. “Karena pagi sekali pasar masih tertutup, dan harus dibuka dengan paksa.” Belum ada informasi korban jiwa ataupun kerugian material akibat peristiwa ini.
Sementara Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Dwiyono mengatakan 500 kios di Blok I dan Blok III Pasar Senen hangus terbakar, dan hingga saat ini tidak ada laporan korban luka maupun korban jiwa akibat kebakaran tersebut.
“Dari laporan sementara 500 kios terbakar. Memang ada kesulitan pemadaman, karena api merambat di lantai III atau bagian atas,” kata Dwiyono saat meninjau lokasi kebakaran, Kamis (19/1/2017) pagi.
Kebakaran Pasar Senin bukan sekali ini saja terjadi. Sepanjang tahun 2000-an tercatat pasar ini telah terbakar sebanyak 7 kali.
Pengamat Perkotaan Yayat Supriatna dikutip Antaranews menyampaikan, musibah yang kerap terjadi berulang menunjukkan adanya kemungkinan tata kelola dan manajemen yang kurang baik.
Menurutnya, beberapa hal perlu dilakukan agar kebakaran di salah satu pasar bersejarah tersebut tidak terulang lagi.
Salah satunya adalah meninjau kelaikan gedung yang digunakan sebagai pasar, untuk mengetahui kondisi bangunan dan instalasi listrik yang terpasang, mengingat beberapa bangunan di Pasar Senen termasuk gedung yang sudah lama.
“Usia Pasar Senen sudah cukup lama. Mungkin karena faktor usia, itu terkait instalasi listrik, beberapa komponen bangunan atau bangunan tambahan bisa menimbulkan potensi terjadinya kebakaran,” kata Yayat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
[Dita Primera]