SoloposFM–Kesehatan mahal harganya. Maka ketika pemerintah mencanangkan program BPJS Kesehatan, masyarakat pun seperti mendapat angin segar. Namun seringkali pelayanan BPJS masih mendapat kritik dari masyarakat. Sejumlah masyarakat adakalanya masih dibingunkan dengan prosedur yang harus mereka penuhi. Hal ini dikeluhkan warga Juwiring, Kalten, Pur yang menyampaikannya kepada Solopos FM dalam program “Kabar dari Anda”.
Masukan lainnya adalah terkait jalur pedestrian. Di sebuah kota adalah sebuah keniscayaan yang kadangkala terabaikan. Pun demikian di Solo. Sejumlah titik yang seharusnya diperuntukkan bagi pejalan kaki telah berubah fungsi. Hal ini yang disoroti oleh warga dan disampaikan melalui pesan singkat kepada Solopos FM, Kamis (2/2/2017).
Berikut sejumlah SMS yang telah mendapat tanggapan dari pihak terkait:
Pur, Juwiring Klaten (+6285879120XXX)
Untuk dinas terkait, anak saya dirawat di RS dr. Oen Solo Baru dan di PKU Delanggu, tidak ada biaya tambahan sama sekali. Tapi kok di Puskesmas Tanjung Juwiring ada biaya tambahan? Padahal BPJS yang dipakai sama? Setelah saya tanya pasien lain, rata-rata juga nambah? Anak saya sakit tipus? Mohon penjelasan.
Kepala Puskesmas Tanjung Juwiring, dr. I’in menjelaskan sebenarnya tidak ada tambahan biaya, hanya saja ada pasien yang datang diawal mengatakan tidak membawa BPJS, sehingga dikenakan biaya pengobatan Rp.15.000. Atau ada pasien yang bersangkutan meminta obat lain yang tidak terkaver BPJS, padahal sudah diberi penjelasan oleh dokter yang bersangkutan.
Wiwin Harjanto, Karangasem (+6281548505XXX)
Mohon kepada Pemkot Solo untuk menghidupkan jalur pedestrian di perempatan Gading sampai batas kota, karena anak-anak sekolah harus bertaruh nyawa ketika jalan kaki berangkat sekolah, padahal itu jalur angkutan umum.
Masukan Anda kami teruskan ke Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, karena jalur tersebut masuk kewenangannya Pemprov Jateng.
Darmadi, Karanganyar (+6285229009XXX)
Masukan buat Pemkab Karanganyar, di jalan Palur Tasikmadu ada gudang semen yang kalau ada barang datang pakai tronton banyak dan berjajar. Tapi kalau parkir, lumpurnya banyak ke jalan sehingga jalan jadi licin. Padahal jalannya ramai dan membahayakan pengguna jalan.
Kasi Pengawas Jalan Dishubkominfo Karanganyar, Bambang Pras mengucapkan terima kasih atas masukan warga dan berjanji akan segera menindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi dan pengawasan terhadap pihak perusahaan bersama instansi terkait. Bambang mengakui memang kadang ada pelaku industri yang tidak mematuhi tata cara pemuatan dan pembongkaran sehingga mengganggu aktivitas pengguna jalan lain.
SMS-SMS warga ini juga diudarakan di Solopos FM yakni pada jam 10.30, 14.30 dan 20.30 WIB.
[Dita Primera]