SoloposFM – Siapa tak kenal sosok seniman legendaris Betawi, Benyamin Sueb. Meski lebih dari dua dekade telah tiada, namun karya-karyanya masih tetap dikenang masyarakat luas dan tak hilang begitu saja. Baru-baru inipun, sejumlah musisi nusantara kembali menghidupkan karya-karya Benyamin. Gitaris sekaligus penata musik Indra Haryadi, bersama Hardy Suryabakti dari Bravo Music sebagai konseptor serta Octav Panggabean selaku produser eksekutif dari RPM, melepas album kompilasi yang membawakan karya-karya legendaris dari Benyamin, bertajuk “Benyamin on Jazz Too”.
Indra tampil dalam lagu “Nyai Dasime” bersama salah satu pemain di film Soekarno, Widi Dwinanda. Selain itu, gitaris senior Donny Suhendra turut berperan serta menghidupkan kembali Benyamin dalam lagu “Aturan Asik” yang ia sajikan dengan etnik fusion jazz. Pemain saksofon dari grup Barry Likumahuwa Project (BLP), Dennis Junio, terlibat bersama Ringga Helmi dalam memainkan lagu “Layang-Layang” dengan gaya hip-hop fussion jazz. Gitaris muda Aditya Bayu, trio Nona Ria, dan Matthew Sayersz turut serta menyajikan lagu yang kental dengan budaya Betawi tersebut dengan gaya segar.
Beberapa grup perwakilan komunitas seperti Beben Jazz, Raras Ocvi, LAW dari Komunitas Jazz Kemayoran (KJK) dan Tokyolite dari komunitas Japanesse Funk-Pop, turut memberikan penghormatannya masing-masing kepada penyanyi sekaligus pelawak yang juga dikenal lewat peran Babe dalam sinetron Si Doel Anak Betawi tersebut.
Album sebelumnya, Benyamin on Jazz yang rilis pada 2012 silam, diganjar penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards untuk kategori Artis Jazz/Jazzy Instrumental Terbaik untuk Indro Hardjodikoro dengan lagu “Nangke Lande” dan Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik dari Ina Kamarie dengan lagu “Hujan Gerimis”, atau lebih dikenal dengan “Gerimis Aje.”