• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Warga Bantaran Kali Anyar Mendapatkan Penggati Pembelian Tanah Seluas 40 Meter persegi

Redaksi by Redaksi
12 June 2017
in News
0
Warga Bantaran Kali Anyar Mendapatkan Penggati Pembelian Tanah Seluas 40 Meter persegi

Espos/Ratna Puspita Dewi PENGERUKAN TANAH -- Sebuah alat berat melakukan pengerukan tanah di bantaran Kali Anyar, Kandang Sapi, Jebres, Solo, yang merupakan proyek lanjutan normalisasi sungai, Jumat (23/10). Proyek normalisasi sungai dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan bencana banjir.

SoloposFM–Program relokasi warga bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe yang terdampak pembangunan embung karet Tirtonadi terus dimatangkan oleh Pemkot Solo. Pemkot menetapkan dana stimulan pembelian tanah pengganti untuk warga tersebut seluas 40 meter persegi.

Selain dana stimulan tanah pengganti juga akan dibangun rumah layak huni sebagai solusi relokasi warga tersebut. Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperum KKP) Agus Djoko Witiarso mengatakan dana stimulan pembelian tanah serta pembangunan rumah layak huni diperuntukkan warga asli Kota Solo.

Hal itu dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) Solo. Di luar itu, Pemkot hanya menyediakan kompensasi berupa uang bongkar bangunan. “Nanti lokasi tanahnya kami serahkan kepada warga. Tapi ini khusus yang KTP Solo, kalau luar Solo kami hanya akan beri mereka ongkos bongkar,” katanya, seperti dilansir oleh Solopos.com (12/6/2017).

Namun demikian, Agus tidak memerinci dana stimulan pembelian tanah dan pembangunan rumah tersebut. Agus mengatakan mekanismenya akan dibentuk kelompok kerja (pokja) program relokasi. Hal ini sama seperti program Pemkot dalam merelokasi warga di bantaran Sungai Bengawan Solo.

Saat ini, Pemkot terus memvalidasi data penghuni bantaran serta mengklarifikasinya berdasarkan KTP. Hal ini dilakukan untuk memilah penghuni bantaran yang berstatus warga Solo dan warga luar kota.

Berdasarkan data Disperum KKP, ada 366 keluarga di bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe bakal terdampak pembangunan embung Tirtonadi. “Kami belum memilah data warga, berdasarkan status kependudukan mereka,” katanya.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan skema opsi lahan dan hunian pengganti dinilai tepat sebagai solusi penyelesaian pembebasan lahan bantaran sungai, selain direlokasi ke rumah susun sewa sederhana (rusunawa). Hal ini guna mempercepat program relokasi warga terdampak pembangunan embung dan bendung karet Tirtonadi.

Pemkot menargetkan relokasi warga dari bantaran ditargetkan selesai tahun ini karena proyek pengendalian banjir yang dilakukan pemerintah pusat ditargetkan selesai 2018. “Kapasitas rusunawa terbatas. Jadi kita tawarkan juga opsi lahan dan bangunan rumah layak sama seperti relokasi warga bantaran Bengawan Solo dulu,” katanya.

Sesuai rencana awal, warga direlokasi ke rumah rusunawa. Sejumlah rusunawa pun disiapkan, di antaranya rusunawa sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo, serta rusunawa Minapadi.

Rusunawa TPA Putri Cempo telah rampung dibangun dan siap digunakan. Namun untuk pembangunan rusunawa Minapadi dibatalkan tahun ini. Sebagai gantinya, Pemkot akan memberikan kompensasi dana stimulan lahan dan bangunan bagi warga Solo.

“Anggaran relokasi warga ke rusunawa Minapadi kami alihkan untuk kompensasi lahan dan bangunan,” kata Rudy sapaan akrabnya.

Nantinya, Pemkot bakal berkoordinasi dengan DPRD guna mengubah peruntukan anggaran pembangunan rusunawa Minapadi yang sudah dialokasikan dalam APBD. “Kami akan ajukan izin kepada DPRD karena tujuannya sama yakni merelokasi warga bantaran. Hanya peruntukkannya diganti, dari pembangunan rusunawa menjadi relokasi lahan dan bangunan,” imbuhnya.

[Dhi Ajeng Ayu Putri]

Tags: PembangunanPemkotRelokasisolo
Previous Post

Ini Alasan Untuk Tidak Minum Teh Saat Sahur

Next Post

Hati-hati Kini Malware Bisa Menyusup Melalui Powerpoint

Next Post
Hati-hati Kini Malware Bisa Menyusup Melalui Powerpoint

Hati-hati Kini Malware Bisa Menyusup Melalui Powerpoint

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Peluang Indonesia Menang Atas Jepang Terbuka Sore Nanti, Ini Prediksi Susunan Pemain 2 Tim
  • Kasus Anjing Dikuliti Hidup-Hidup, Polisi Pastikan Kejadian Bukan di Kabupaten Sragen
  • Ingin Usus Tetap Muda, Lakukan Hal Ini!
  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.