SoloposFM–Masuknya maskapai penerbangan asal Vietnam ke Indonesia, Vietjet menimbulkan pro dan kontra. Maskapai ini memicu kontroversi di negerinya setelah pada tahun 2012 atau setahun setelah didirikan, para pramugari maskapai VietJet menggelar ‘Bikini Show’ di atas pesawat. Hal ini membuat otoritas penerbangan Vietnam geram dan mendenda VietJet karena dianggap melanggar aturan terhadap tugas pramugari dalam kabin. Bukannya kapok, maskapai itu tetap menyiapkan pramugari berbikini khusus untuk penerbangan perdana ke rute yang ada wisata pantai saja.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Vietjet memastikan pramugarinya tidak akan mengenakan pakaian seragam bikini atau pakaian lain yang dinilai kurang sopan dalam penerbangan dengan rute Jakarta-Ho Chi Minh ke depan.
Pelaksana Tugas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/8/2017) mengatakan hal itu telah disampaikan dalam surat yang ditujukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
“Vietjet secara tegas memastikan pramugarinya tidak akan menggunakan pakaian seragam bikini dalam penerbangannya ke Indonesia. Mereka akan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan adat Timur, terlebih Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas beragama Muslim,” katanya.
Hengki menambahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah menegaskan kepada manajemen Vietjet bahwa syarat mutlak dari Indonesia untuk Vietjet dapat terbang ke Indonesia adalah pramugarinya harus berpakaian sopan.
Terlebih lagi dalam surat tersebut, lanjut dia, pakaian seragam bikini bukanlah pakaian pramugari resmi Vietjet.
“Bikini yang digunakan pramugari Vietjet yang banyak diberitakan di media massa itu bukan pakaian resmi mereka, melainkan dalam kesempatan peluncuran rute mereka dengan kota destinasi bertema pantai,” ujar Hengki.
Saat ini Vietjet mengoperasikan lebih dari 35 rute penerbangan ke berbagai negara, termasuk Indonesia yang akan menjadi destinasi baru dengan rute Ho Chi Minh City – Jakarta.
Sebagai bukti komitmennya, Hengki menyebut menu makanan yang disajikan dalam rute penerbangan ke Indonesia terdapat pilihan makanan halal.
[Dita Primera]