Radio Solopos – Seiring geliat pertumbuhan ekonomi, kebutuhan uang Rupiah selama periode Ramadan dan Idulfitri 2024 di Solo Raya diperkirakan mengalami peningkatan.
Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Solo bersama Perbankan Solo Raya akan memenuhi kebutuhan uang meIalui layanan penukaran Uang Perahan Kecil (UPK) kepada masyarakat meIailui 93 titik layanan penukaran uang, didukung dengan komitmen peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat luas.
Direncanakan, layanan penukaran UPK akan dilakukan setiap hari dimulai tanggal 1-5 April 2024 dan bersifat gratis atau tidak dipungut biaya, dengan memperhatikan aspek pemerataan dan keadilan bagi masyarakat.
“Untuk itu, paket penukaran Lebaran yang akan didapat masyarakat maksimal sebesar Rp 3.700,000/orang, yang terdiri dari satu pak pecahan Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, dan Rp 2.000,” terangnya.
Masyarakat yang akan menukarkan uang ke bank dapat menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dimana satu KTP dapat digunakan satu kali penukaran selama periode Ramadan. Masyarakat dapat dengan mudah mengidentifikasi kantor bank yang melayani penukaran karena terdapat spanduk Informasi Layanan Penukaran di depan kantor masing-masing bank.
BI Solo juga telah menyiapkan uang Rupiah senilai Rp 4,3 triliun atau meningkat 5% dibandingkan realisasi kebutuhan periode Ramadan dan Idulfitri 2023 yang tercatat senilai Rp 4,1 triliun.
“Menyambut Ramadan dan Idulfitri 2024, kami bersama Perbankan Solo Raya telah menyiapkan kebutuhan uang Rupiah bagi masyarakat. Kesiapan tersebut meliputi beberapa aspek mulai dari kualitas uang, jumlah maupun jenis pecahan yang dibutuhkan oleh masyarakat,” jelas Kepala KPwBI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat dalam siaran pers yang diterima Radio Solopos, Rabu (20/3/2024).
Layanan penukaran UPK juga akan dilayani melalui kegiatan Kas Keliling Bank Indonesia dan bank umum ditandai dengan kick off Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (SERAMBI) 2024, Rabu (20/3/2024) di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.
Lokasi ini dipilih menurut Dwiyanto mengingat keberadaannya sebagai ikon baru Kota Solo yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat peribadatan namun juga sebagai destinasi wisata religi yang sangat tenar di Indonesia.
“Masjid memillki peran strategis dalam pertumbuhan peradaban masyarakat khususnya umat Islam. Kegiatan masyarakat di masjid bukan hanya terbatas pada menunaikan Ibadah shalat dan membaca Alquran, tetapi juga memakmurkannya dengan dakwah, pendidikan, serta kegiatan sosial seperti pembagian zakat, kurban, pernikahan, diskusi masalah umat, dan banyak hal lain,” paparnya.
Masjid, lanjutnya, juga dapat menjadi tempat untuk saling tolong menolong dalam memulihkan ekonomi masyarakat, baik meIalui penyaluran zakat, infak, dan sedekah, maupun gerakan pemberdayaan ekonomi umat.
Terkait kegiatan Kas Keliling, Dwiyanto mengatakan selama Ramadan akan dilakukan sebanyak sembilan kali berlokasi di area publik seperti Benteng Vastenburg, halaman Balaikota Solo, Terminal Tirtonadi, Rest Area ToI Boyolali, dan Rest Area ToI Sragen.
“Dan bagi masyarakat yang akan meIakukan penukaran UPK meIalui mobil Kas Keliling dapat meIakukan pemesanan terlebih dahulu meIalui website https://pintar.bi.go.id.”
Dalam layanan penukaran uang, masyarakat diimbau untuk meIakukan penukaran uang meIalui layanan mobil kas keliling Bank Indonesia dan bank umum serta jaringan kantor perbankan untuk menghindari risiko berupa ketidaktepatan jumlah uang yang ditukar, kemungkinan menerima uang palsu, dan praktik adanya pungutan biaya.
Masyarakat juga diajak untuk semakin meningkatkan rasa Cinta, Bangga dan Paham Rupiah, karena dengan demikian kita akan Iebih mengenali dan menjaga Rupiah dengan baik.
“Di bulan yang penuh berkah ini marilah kita bijak dalam menggunakan Rupiah dan berbelanja secukupnya agar inflasi dapat tetap terjaga dan masyarakat semakin sejahtera,” imbaunya.