Radio Solopos – Puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Agustus tahun ini akan mulai berangsur turun pada September hingga akhirnya memasuki musim penghujan. Namun musim hujan akan terlambat datang di wilayah Soloraya, yakni awal Oktober.
Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, Iis Widya Harmoko di Kota Semarang, Jawa Tengah dalam program Dinamika Radio Solopos, Senin (2/9/2024).
“Soloraya akan mulai musim hujan pada awal Oktober. Namun wilayah Wonogiri bagian tegah akan sangat terlambat musim hujannya, yaitu awal november baru masuk musim hujan,” jelas Iis.
Iis Widya Harmoko mengungkapkan, kadar kekeringan akan berangsur turun pada September sampai November nanti, dan berganti ke musim penghujan. Meski ada potensi La Nina, kemarau tahun ini terbilan normal dan tidak akan sekering musim kemarau 2023.
Kemarau tahun ini tidak akan sekering tahun sebelumnya yang dipengaruhi oleh El Nino. Oleh sebab itu pada kemarau tahun ini masih ditemukan sejumlah fenomena hujan di berbagai daerah yang sudah memasuki musim kemarau. Dengan demikian, adapun potensi kekeringan dipandang sebagai hal yang normal yang terjadi di puncak musim kemarau seperti saat ini.
Namun masyarakat diminta untuk terus waspada akan potensi bencana kekeringan dan bencana kebakaran yang bisa terjadi saat musim kemarau seperti saat ini.