SoloposFM, Pandemi bukan halangan untuk tetap kreatif dan produktif, termasuk bagi para musisi. Buktinya, meski di tengah pandemi yang banyak berimbas pada banyak sendi kehidupan, tak sedikit musisi dalam negeri maupun mancanegara yang tetap berkarya. Salah satunya grup band SLANK.
Grup band satu ini memang ‘nggak ada matinya’. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 tahun lalu, tidak menyurutkan semangat grup band legendaris ini merilis album terbaru mereka yang diberi judul “Vaksin”. Meskipun proses pengerjaan album ini dilakukan di tengah pandemi Covid-19, namun Bimbim dan kawan-kawan mengaku kalalu album ini tidak ada hubungannya dengan vaksin corona. Album “Vaksin” dikemas dalam bentuk CD audio.
Vaksin
Lewat album ini, Slank percaya bahwa album ke-24 ini memiliki ramuan yang bisa membuat “kebal mental dan menjaga imun tubuh agar terhindar dari virus-virus jahat”. Seluruh lagu di album yang dirilis pada Januari 2021 ini ditulis sendiri oleh Bimbim dengan mengangkat tema besar soal cinta, lingkungan hidup, sosial dan pergerakan anak muda.
Baca juga : Musik Daur Ulang Ala K-Pop, Dari JLo, BoA Hingga BTS
Dalam proses pembuatan album “Vaksin” ini, Slank mengerjakannya sedikit berbeda dengan album sebelumnya. Sebab, mereka benar-benar memanfaatkan teknologi. Masing-masing personel pun melakukan rekaman di tempat berbeda. Bahkan Kaka merekam vokalnya di Benteng Belgica, Banda Naira, Maluku. Abdee juga kembali terlibat dalam proses mixing untuk tiga lagu yaitu “New Normal Cinta”, “Introspeksi” dan “Rhapsody Indonesia”. Single terakhir dari album ini yang baru dirilis pada awal tahun lalu adalah “Jangan Pergi”.
Cikini Stones Complex
Slank adalah salah satu grup musik papan atas, yang bermula dari Cikini Stones Complex (CSC) pada 26 Desember 1983, yaitu grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. CSC terdiri dari Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal), dan Well Welly (vokal), yang banyak mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Rolling Stones. Sayang, grup ini tidak bertahan dan membubarkan diri. Slank mengalami perubahan personel sampai 14 kali pada 1996.
Namun sejak 1997, Slank yang beranggotakan Kaka (Akhadi Wira Satriaji/vokal), Bimbim (Bimo Setiawan Almachzumi/drum), Ridho (Muhammad Ridwan Hafiedz/gitar), Abdee (Abdee Negara Nurdin/gitar) dan Ivanka (bassist). Nama Slank dipilih karena masyarakat menjuluki mereka sebagai band “slengekan”. Namun tak disangka, nama tersebut malah menempatkan Slank di jajaran band papan atas Indonesia.
Slank melejit sejak merilis album pertama, “Suit… Suit… He… He… (Gadis Sexy)” pada tahun 1990. Jika dilihat dari tahun terbentuk dan rilisnya album pertama, memang terdapat selang waktu yang cukup lama. Saat itulah terjadi berbagai konflik dan pergantian personil di tubuh Slank. Namun berbagai masalah yang sempat mengguncang keutuhan Slank tersebut akhirnya terbayar dengan meledaknya album “Suit… Suit… He… He… (Gadis Sexy)”.
Baca juga : Katalog Musik David Bowie Dijual ke Warner
Slank merilis album selanjutnya, yaitu “Kampungan” (1991), “Piss!” (1993), “Generasi Biru” (1995), “Minoritas” (1996), “Lagi Sedih” (1996), “Tujuh” (1997), “Mata Hati Reformasi” (1998), “999+09” (1999), “Virus” (2001), “Satu Satu” (2003), “Bajakan” (2003), “Road to Peace” (2004), “P.L.U.R” (2005), “Slankkissme” (2006) dan “Slow But Sure” (2007).
Program Diskografi Solopos FM
Sobat Solopos yang ingin mengetahui perjalanan karir artis idola dan mendengarkan langsung lagunya, jangan lewatkan Program Diskografi Solopos FM. Hadir setiap Sabtu, pukul 19.00-20.00 WIB. Sobat bisa turut berinteraksi melalui whatsapp ke 081226103103.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]