SoloposFM – FIFA punya pemimpin baru, dialah Gianni Infantino. Di tangannya FIFA mengemban harapan akan terjadinya reformasi usai dijerat kasus korupsi dan suap. Infantino terpilih menjadi presiden FIFA usai memenangi pemungutan suara yang digelar di Kongres Luar Biasa di Zurich, Jumat (26/02/2016), menggantikan Sepp Blatter.
Dalam pemungutan suara yang berlangsung dua tahap, pria 45 tahun itu meraih 115 suara, unggul dari pesaing terdekatnya Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa yang mendapatkan 88 suara.
Infantino maju dalam pemilihan presiden FIFA dengan jabatan sebagai Sekretaris Jenderal UEFA yang sudah diembannya sejak 2009 silam. Sebelum masuk UEFA, dia bekerja sebagai Sekretaris Jenderal International Centre for Sports Studies (CIES) di Universitas Neuchatel.
Seperti diketahui, mulai Piala Eropa 2016 di Prancis nanti turnamen itu akan diikuti 24 tim alih-alih 16 tim seperti biasanya. Infantino juga yang mengusung ide menambah jumlah peserta Piala Dunia menjadi 40 negara.
Infantino yang berasal dari Italia ini, lahir di Brig, Swiss, pada 23 Maret 1970. Sarjana Hukum dari Universitas Fribourg ini lantas bekerja sebagai sekretaris jenderal International Centre for Sport Studies (CIES) di Universitas Neuchatel.
Infantino pun menjadi penasehat untuk Federasi Sepak Bola Italia, Spanyol, dan Swiss. Dia kemudian bergabung ke UEFA pada Agustus 2000 untuk mengurusi masalah hukum dalam sepak bola sebelum naik pangkat jadi Direktur Urusan Hukum, empat tahun kemudian.
Pada 2007, Infantino dipromosikan menjadi wakil sekretaris jenderal UEFA. Dua tahun berselang, pria berkepala plontos ini dipercaya menduduki jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen).