SoloposFM, Bila Sobat berkunjung ke suatu daerah, salah satu yang jadi incaran pasti kekhasan kulinernya. Kali ini, kita mampir dulu ke Banten untuk mengenal Rabeg ya, Sobat Solopos. Rabeg merupakan kuliner khas Banten, tepatnya dari daerah Serang. Masakan ini mirip dengan tengkleng namun memberikan aroma yang kuat seperti hidangan khas Timur Tengah.
Baca juga: Yuk, Intip Cantiknya Pantai Pasir Putih Wates Rembang!
Cita Rasa Rabeg
Melihat penyajiannya, Rabeg tampak begitu menggiurkan loh. Kuahnya berwarna kecoklatan dan berminyak, sangat menggugah selera makan kan? Rasa kuahnya gurih dan manis berpadu dengan segarnya serai dan daun jeruk. Ciri khas Rabeg adalah cita rasa rempahnya yang hangat, seperti pala, cengkeh, dan kayu manis, bersatu dengan gurihnnya usus, hati, dan daging kambing yang empuk ketika disantap. Apalagi bagi Sobat Solopos yang suka makanan pedas, Rabeg biasanya juga disajikan bersama sambal. Jadi Sobat bisa meracik sesuai dengan selera kepedasan lidah masing-masing, ya.
Harga Rabeg pun cukup bersahabat dan tidak akan menguras kantong. Cukup dengan uang sekitar 20 ribu hingga 30 ribu untuk per porsinya.
Rabeg dan Kesultanan Banten
Mengutip dari Digstraksi, konon Rabeg merupakan makanan kesukaan Sultan Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten. Suatu ketika, Raja Banten Sultan Maulana Hasanuddin melaksanakan ibadah haji. Beliau menepi di pelabuhan di tepi Laut Merah menuju ke sebuah kota. Kota itu bernama Rabiq. Rabiq adalah kota kuno yang sebelumnya bernama Al Johfa. Pada awal abad ke-17, kota ini hancur karena ombak.
Kemudian, kota ini dibangun kembali menjadi kota indah dengan nama baru Rabiq. Setelah sekian lama mengarungi samudera, beliau merasa lapar dan bersantap dengan lahap. Ia memakan sup daging yang terasa begitu lezat.
Sepulang dari Makah, Beliau merindukan makanan tersebut. Akhirnya, Sultan merintahkan jurumasak untuk memasak daging kambing berkuah. Berdasarkan penjelasan Sultan, juru masak mereka-reka masakan tersebut. Hasilnya, Sultan sangat menyukainya.
Baca juga: Mengenang Romansa Kuno, Ketika Cinta Dinyatakan di Atas Bunga Pandan
Mulai saat itu, masakan tersebut menjadi sajian wajib di istana kesultanan. Resep masakan khas itu pun perlahan diketahui dan berkembang di masyarakat. Rabiq menjadi nama masakan itu. Selanjutnya Rabiq pun berubah nama menjadi Rabeg karena pelafalan masyarakat Banten.
Ketika berkunjung ke Banten, jangan lupa untuk mencicipi Rabeg ya, Sobat Solopos. Masakan khas ini dapat Sobat jumpai di Serang dan Cilegon, Banten.