• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Jelang Nataru, Ketua DPRD Jateng Minta Pemprov Mengerem Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

Intan Nurlaili by Intan Nurlaili
9 December 2023
in News
0
Jelang Nataru, Ketua DPRD Jateng Minta Pemprov Mengerem Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

Ketua DPRD Jateng Sumanto (dok DPRD Jateng)

Radio Solopos – Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta Pemprov mengerem kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Seperti halnya Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru menjadi momentum masyarakat berbelanja lebih banyak dari biasanya. Meningkatnya permintaan kebutuhan pokok tersebut membuat harga-harga naik.

Sumanto mengatakan, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok menjelang akhir tahun ini seperti sudah menjadi tradisi. Ia menyoroti harga sejumlah komoditas yang naik seperti beras dan cabai.

“Ini sudah menjadi hukum pasar, jika permintaan naik, harga juga akan naik. Permintaan tinggi akibat meningkatnya kebutuhan masyarakat, sementara ketersediaan stok bahan pangan terbatas,” ujarnya, Jumat (8/12/2023).

Menjelang Natal dan Tahun Baru ini, harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, telur, minyak goreng, dan daging ayam mulai naik. Harga beras medium dan premium di sejumlah wilayah Jawa Tengah saat ini masih tinggi. Harga beras medium di beberapa daerah berada diatas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp10.900 per kilogram. Harga beras medium mencapai Rp13.500 per kilogram. Sementara harga beras premium mencapai Rp15.000 per kilogram, jauh melebihi HET Rp12.900 per kilogram. Harga beras ini sudah tinggi sejak beberapa bulan lalu akibat dampak kemarau panjang.

Sementara harga cabai di Kota Semarang juga naik menjelang akhir tahun. Harga cabai rawit merah berkisar Rp95 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram. Sementara harga gula pasir sudah mencapai Rp17.000 hingga Rp17.500 per kilogram.

Politisi PDI Perjuangan tersebut meminta kondisi tersebut diantisipasi agar harga tak terus naik mendekati Natal dan Tahun Baru. Ia menambahkan, kenaikan harga beras perlu direm agar kenaikannya tak terlalu tinggi dan memberatkan masyarakat. Namun harga beras juga perlu dijaga agar tak terlalu turun sehingga membuat para petani enggan menanam padi.

“Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, perlu dijaga agar naiknya harga tak terlalu tinggi. Sementara secara stok kita aman karena Jateng menjadi provinsi penghasil beras kedua terbesar di Indonesia,” ujarnya.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut mengatakan, selama ini sejumlah upaya sudah dilakukan untuk menstabilkan harga beras. Seperti melakukan operasi pasar agar harga beras turun. Selain itu, bantuan beras juga digelontorkan bagi masyarakat kurang mampu.

“Bantuan beras ini juga disalurkan terus menerus. Selain dari Pemprov Jateng, ada juga dari Bulog dan pemerintah pusat,” paparnya.

Ia menambahkan, harga cabai di sejumlah daerah saat ini juga naik cukup tinggi. Bahkan harganya ada yang mencapai lebih dari Rp100 ribu per kilogram. Sumanto menyoroti naiknya harga cabai yang kerap menjadi indikator inflasi.

“Cabai ini memang bukan kebutuhan primer, tapi orang terlanjur banyak yang suka sehingga naiknya harga cabai cukup berpengaruh dan menjadi indikator inflasi,” katanya.

Menurutnya, masyarakat juga mengantisipasi kenaikan harga cabai yang kerap terjadi. Salah satu caranya dengan menanam cabai sendiri di rumah.

“Kesadaran perlu ditumbuhkan. Misalnya dengan menanam lima pot cabai per rumah sudah bisa memenuhi kebutuhan,” ungkapnya.

Sumanto menegaskan, DPRD Jateng akan terus memantau kenaikan harga komoditas pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. Menurutnya, hingga saat ini belum ada laporan adanya penimbunan yang menyebabkan harga-harga naik. Ia menilai kenaikan harga komoditas pokok terjadi akibat hukum pasar.

“Ini sudah menjadi hukum pasar, jika permintaan naik, harga juga akan naik. Di Indonesia tradisinya setiap tahun ada dua momentum besar yaitu Lebaran, serta Natal dan Tahun Baru. Ibaratnya orang menabung setahun dibelanjakan di dua momen itu,” ujarnya. (adv)

Tags: dprd jatengHarga Pangan Jelang Nataruharga kebutuhan pokok
Previous Post

4 Desa di Wonogiri yang Diperiksa Polda Jateng soal Bankeuprov, Ini Daftarnya!

Next Post

Diharapkan Muncul Hadapi Persis Solo Hari Ini, Fernando Valente Akui Gilbert Alvarez Belum Capai Kondisi Terbaik

Next Post
Diharapkan Muncul Hadapi Persis Solo Hari Ini, Fernando Valente Akui Gilbert Alvarez Belum Capai Kondisi Terbaik

Diharapkan Muncul Hadapi Persis Solo Hari Ini, Fernando Valente Akui Gilbert Alvarez Belum Capai Kondisi Terbaik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Sumanto: Pemuda Hari Ini adalah Penentu Masa Depan Indonesia di Tahun 2045
  • Ketua DPRD Jateng: Pemerintah Harus Fasilitasi, Kompetisi Bela Diri Efektif Kurangi Tawuran di Jalanan
  • Tips Makan Olahan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol Tinggi
  • Cristiano Ronaldo Bawa Portugal Juarai UEFA Nations League 2024/2025
  • PT ASP Terancam Dijerat Pidana terkait Kerusakan Alam di Tambang Nikel Raja Ampat

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.