SoloposFM – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo meminta waspada terhadap klaster keluarga mengingat sebagian sudah merambah ke tetangga. Pemerintah Kota Solo pun telah memberlakukan larangan karantina mandiri bagi pasien Covid-19 demi mencegah terulangnya ledakan klaster keluarga/tetangga.
Larangan karantina mandiri di rumah itu tertuang dalam surat edaran atau SE Wali Kota Surakarta No. 067/1420 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Peran Satgas Tingkat Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Kota Solo.
Satgas Covid-19 Solo berpendapat warga positif corona yang karantina mandiri di rumah justru memunculkan klaster keluarga dan tetangga karena kurang memadainya lokasi karantina. Hal itu seperti yang terjadi pada klaster tetangga di RT 006/RW 007 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, menyebut salah satu penyebab munculnya klaster tetangga di Sumber karena ada warga positif corona yang karantina mandiri di rumah. Ahyani menambahkan meski asimtomatik atau tanpa gejala, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 wajib karantina di Asrama Haji Donohudan.
Warga Abai Prokes
Munculnya klaster tetangga tersebut disinyalir karena warga mengabaikan protokol kesehatan. Hal ini diamini mayoritas pendengar Solopos FM. Dalama sesi Dinamika 103, Rabu (19/5) sebanyak 82% pendengar setuju bahwa meningkatnya klaster tetangga karena banyak warga yang abai terhadap protokol kesehatan.
Hal itu seperti disampaikan pendengar, Ahmad, “Bukan hanya abai terhadap prokes, tapi masih ada sebagian yang abai tentang keberadaan virus itu sendiri. Ini yang paling memprihatinkan.”
Pendapat senada disampaikan Nur, di Solo, “Saya setuju kalau banyak yang abai prokes. Saya sendiri juga sedih sering dibilang berlebihan kalau taat prokes. Katanya, Covid hilang kalau tidak diberitakan. Hanya bisa berdoa.”
Sementara, menurut Sasongko, “Menurut saya penyebaran covid yang terjadi karena masyarakat kita sudah mulai abai dengan prokes. Banyak yang tidak menggunakan masker. Bahkan tetap wisata di hari lebaran kemarin.”
[Diunggah oleh Mita Kusuma]