SoloposFM–Penghargaan The Seafood Champion Award for Leadership diberikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan karena dinilai gigih melawan penangkapan ikan ilegal, tidak diatur, dan tidak dilaporkan (IUU fishing).
Menteri Susi juga dipandang memperjuangkan penggunaan ABK dalam negeri di kapal perikanan dan melarang penggunaan pukat dasar (bottom trawlers) di Indonesia. Dikutib dari Solpos.com (7/6/017), pemenang tahun ini dipilih dari 115 kandidat di 43 negara, yang mencerminkan rantai pasok global, kolaboratif, dan terdistribusi.
“Seafood Champion tahun ini menunjukkan tren penting. Menyajikan solusi praktis dan dapat diterima oleh nelayan kecil dan negara berkembang adalah prioritas,” kata Katie Miller, dari Client Earth, pemimpin proyek seafood berkelanjutan yang berbasis di Inggris.
Pemenang lainnya adalah FISH-I Africa, kemitraan delapan Negara Afrika Timur, yang meraih Seafood Champion for Innovation. Kemudian, Matthew Beaudin, koki eksekutif di Monterey Bay Aquarium yang meraih Seafood Champion Award for Vision. Lalu, Ned Bell, koki eksekutif the Vancouver Aquarium dan pendiri Chefs for Oceans, yang menggaet Champion Award for Seafood Advocacy; dan the International Pole and Line Foundation (IPNLF) yang membawa pulang Champion Award for Seafood Advocacy.
Seafood Champions Awards diadakan sejak 2006 sebagai bentuk apresiasi kepada mereka yang berdedikasi terhadap pengelolaan sumber daya laut dengan cara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Selain penghargaan terhadap individu, Seafood Champions Award juga memberikan penghargaan dalam kategori kegiatan advokasi, visi, dan inovasi.
Selain itu, penyelenggaraan Seafood Champions Award ke-11 ini diberikan kepada mereka yang berdedikasi terhadap pengelolaan sumber daya laut dengan cara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Pemenang akan diumumkan pada 5 Juni dalam SeaWeb Seafood Summit di Seattle AS.
SeaWeb merupakan program dari The Ocean Foundation dengan misi untuk mendukung, menguatkan, dan mempromosikan organisasi dalam rangka melawan kerusakan lingkungan di seluruh dunia.
