SoloposFM – Busana pria adat Jawa tidak bisa lepas dari bagian penutup kepalanya, yang disebut blangkon. Blangkon tidak hanya digunakan untuk acara resmi seperti perkawinan saja, dalam keseharian pun masih ada warga yang menggunakannya, meskipun tak banyak jumlahnya.
Salah satu daerah di Solo yang terkenal sebagai sentral pembuatan blangkon adalah daerah Serengan. Awalnya, di sini hanya ada dua perajin blangkon, yakni Slamet Djazuli dan Kaswanto, mereka sudah membuat blangkon sejak tahun 1975. Namun kini sudah banyak perajin blangkon lainnya.
Para perajin blangkon di sini kebanyakan membuat blangkon hanya berdasar pesanan. Jadi, akan kebanjiran pesanan saat tiba musim perkawinan. Kadang mereka juga sudah menyiapkan beberapa stok blangkon. Berbagai macam model blangkon bisa mereka buat. Tidak hanya model Solo saja, tapi juga model Jogja, Jawa Timur, bahkan Sunda. Harganya bervariasi, yang paling murah Rp 20.000, yang mahal Rp 60.000. Kalau membawa iket atau bahan kain batik sendiri, jasa pembuatan satu buah blangkon cuma Rp 20.000.